Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya bertarung sejak awal dengan kekuatan penuh dalam ajang balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) Tahun 2025, Tim balap sepeda Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) Banyuwangi memperkuat tim dengan merekrut Pembalap Prancis , Alan Villemin.
Menurut Founder BRCC Banyuwangi, Guntur Priambodo, Alan Villemin merupakan pembalap serba bisa (All Rounder) dengan spesialisasi sebagai sprinter.
Pembalap Paris Cycliste Olympique, berusia 25 tahun tersebut memiliki latar belakang kuat di nomor track cycling, dengan catatan prestasi sebagai peringkat ketiga nasional pada ajang trek di Prancis.
Terakhir, Alan Villemin meraih posisi pertama di ajang cycling race edisi ke-46 klasik Nantes-Segre (National Elite) pada April 2025, yang diperebutkan dalam jarak 167,3 kilometer (km).
“Alan adalah pembalap yang punya daya tahan tinggi, khas pembalap trek. Ia bisa melaju sendirian dalam jarak jauh dan tetap stabil. Itu yang kami butuhkan di etape-etape awal,” ujar Guntur.
Lebih lanjut dia menuturkan Alan telah tiba di kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa, sejak seminggu lalu dan telah beradaptasi dengan menjajal rute-rute lintasan yang akan dilalui saat TdBI2025. Alan diproyeksikan untuk mencuri waktu di tiga etape pertama nantinya.
“Kami ingin memanfaatkan potensi Alan untuk mencuri waktu sejak awal, menciptakan gap dari pesaing. Harapannya, ini bisa menjadi modal penting saat masuk ke etape akhir yang biasanya lebih berat,” jelas Guntur.
Pada TdBI 2024 lalu, BRCC diperkuat pembalap asal Selandia Baru, Jack Drage, juara nasional U-19 dan U-23 di negaranya, yang dikenal sebagai spesialis tanjakan (climber). Kala itu, BRCC mampu finis di peringkat kedua untuk klasemen umum tim (Team General Classification).
Namun, Jack dipastikan absen tahun ini karena tidak dalam kondisi siap menjelang lomba. Sebagai gantinya, BRCC mengandalkan kekuatan pembalap lokal untuk sektor climber.
Seperti Erlangga Adam Aldama, Woro Fitriyanto, Agung Ali Sahbana yang disiapkan untuk mendukung strategi tim di etape akhir yang dikenal berat sebagai “jalur neraka”, karena rutenya yang didominasi tanjakan ekstrem di kaki Gunung Ijen.
Guntur menilai persaingan TdBI 2025 akan jauh lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 44 tim yang tertarik untuk ikut berbagai negara, tersaring 20 tim berdasarkan peringkat UCI yang ikut dalam TdBI tahun 2025.
“Sekarang banyak tim luar negeri dengan kualitas tinggi, termasuk tim pro kontinental yang diperkuat pembalap level profesional. Jadi kami harus realistis, tapi tetap menargetkan hasil terbaik,” ungkapnya.
Gelaran TdBI 2025 akan diikuti oleh 128 pembalap dari 24 negara di lima benua, yang akan menempuh total jarak 593 kilometer melalui empat etape menantang melintasi lanskap keindahan alam Banyuwangi./////