Ia juga mengungkapkan bahwa Komdigi telah meluncurkan PP Nomor 17 Tahun 2025 atau PP Tunas tentang Tata Kelola Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak sebagai langkah konkret menciptakan ruang digital yang aman dan sehat.
Sementara itu, Dandim 0825/Banyuwangi Letkol (Arh) Joko Sukoyo dalam sesi talkshow menekankan pentingnya peran semua pihak dalam melindungi generasi muda dari dampak negatif digitalisasi.
“Generasi muda adalah aset. Tapi saat ini mereka dihadapkan pada tantangan besar seperti judi online dan pinjaman ilegal yang menjalar hingga ke usia remaja,” ujarnya.
Letkol Joko juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat dan tokoh masyarakat, untuk menjadi agen perubahan.
“Jangan ada lagi bahasa ‘ini tugas polisi’, atau ‘itu urusan TNI’. Kita harus bersama-sama, karena digitalisasi menyentuh semua lini. Mari lindungi generasi kita dengan literasi, bukan hanya aturan,” tegasnya.
Kapolresta Banyuwangi melalui Kasat Reskrim Kompol Komang Yogi Arya Wiguna menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Polri dalam mendampingi masyarakat menghadapi transformasi digital dengan cara yang bertanggung jawab dan produktif.
Talkshow ini diharapkan mampu menjadi pemantik kesadaran generasi muda untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan teknologi, serta menjadikan literasi digital sebagai bekal utama dalam menjawab tantangan zaman.
“Kegiatan ini tidak berhenti di ruangan ini saja. Harapannya, seluruh peserta membawa semangat ini pulang dan menyebarkannya ke lingkungan masing-masing,” pungkas Kompol Komang.
