“Kami juga mengimbau peserta untuk rutin memanfaatkan layanan skrining kesehatan di FKTP seperti skrining Kesehatan. Pelayanan FKTP saat ini tidak hanya mengobati saat sakit, tetapi juga mengedukasi agar masyarakat tetap sehat dan produktif” jelas Elke.
Amel (34), warga Kecamatan Gondang, merupakan salah satu peserta JKN yang merasakan manfaat kebijakan ini. la mengaku sering mengalami gangguan lambung (gastritis) terutama saat stres dan telat makan di tempat kerja.
“Dulu saya kira kalau ada masalah lambung harus ke rumah sakit supaya bisa periksa lebih detail. Tapi ternyata bisa dikonsultasikan dan berobat di puskesmas. Saya diberikan obat sesuai indikasi dan edukasi pola makan, ungkap Amel.
Amel menambahkan bahwa selama berobat di FKTP ia juga diberikan penjelasan degan baik oleh dokter mengenai pola makan, jam makan, jenis makanan yang harus dihindari, hingga pentingnya manajemen stres.
Menurutnya, pelayanan seperti ini sangat membantu karena tidak hanya mengobati tetapi juga mencegah agar penyakitnya tidak kambuh berulang.
“Saya dijelaskan kalau harus makan teratur, hindari kopi dan pedas dulu, banyak minum air putih, dan jangan telat makan. Saya juga disarankan untuk slealu bisa mengontrol emosi, karena katanya ini juga pengaruh ke lambung. Setelah itu saya jadi lebih disiplin” tambahnya.
Selain itu, Amel juga merasa lebih tenang karena proses pelayanan di FKTP cepat dan tidak memerlukan biaya tambahan. la hanya perlu menunjukkan kartu JKN melalui Mobile JKN saat pendaftaran.
“Pelayanan di FKTP saat ini sudah sangat baik, terutama dengan pula memanfaatkan antrean online melalui mobile JKN semua jauh lebih cepat karna dapat memperkirakan waktu dilayani. FKTPjuga dekat dari rumah, pelayanan cepat, sangat menbantu untuk pekerja seperti saya. Harapan saya Program JKN semakin berkembang dan masyarakat tidak perlu ragu untuk memanfaatkannya” tutup Amel.
Teks foto : Amel (34), warga Kecamatan Gondang, salah satu peserta JKN