Banyuwangi, seblang.com – Meski 16 korban masih dinyatakan hilang, Basarnas resmi menghentikan Operasi SAR pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali. Penutupan operasi ditandai dengan penandatanganan berita acara di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Senin (21/7/2025) sore.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan keputusan tersebut diambil setelah 20 hari pencarian tanpa hasil penemuan korban baru. Ia hadir secara daring dalam jumpa pers penutupan operasi.
“Namun hingga hari ke-20 tidak ada tanda-tanda penemuan korban lagi. Sehingga sesuai aturan, operasi SAR resmi kami tutup,” ujar Nanang yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC).
Operasi pencarian korban dimulai sejak Rabu (2/7/2025) dan telah diperpanjang tiga kali hingga Senin (14/7/2025). Setelah itu, pencarian dilanjutkan oleh unsur kewilayahan selama sepekan sejak Selasa (15/7/2025) hingga Senin (21/7/2025).
Selama proses pencarian, tim gabungan berhasil menemukan 49 korban, terdiri dari 30 orang selamat dan 19 orang meninggal dunia. Dari korban meninggal, empat di antaranya belum berhasil diidentifikasi.
“Mengacu pada manifest, total penumpang dan kru berjumlah 65 orang. Artinya masih ada 16 orang yang belum ditemukan dan dinyatakan hilang,” jelas Nanang.
Meski operasi resmi ditutup, Nanang menegaskan kemungkinan operasi dibuka kembali apabila di kemudian hari ditemukan indikasi keberadaan korban.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan potensi SAR yang terlibat dalam misi pencarian kapal yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) lalu.
“Seiring dengan penutupan operasi maka seluruh tim, potensi dan alat SAR dikembalikan ke satuan masing-masing,” pungkasnya.//////////