Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Banyuwangi Siapkan Skema Transportasi Alternatif

by -31 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Menjelang penutupan total jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember, Pemkab Banyuwangi bergerak cepat dengan menyiapkan skema transportasi alternatif. Dishub Banyuwangi berkoordinasi dengan PT KAI DAOP 9 Jember dan sejumlah pengelola bus untuk mengatur ulang titik pemberhentian dan rute perjalanan.

Penutupan jalur nasional ini akan berlangsung selama dua bulan, mulai 24 Juli hingga 24 September 2025. Keputusan ini diambil setelah rapat yang digelar Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur–Bali awal Juli lalu. Penutupan dilakukan untuk mendukung proyek perbaikan jalan dan jembatan di ruas Gumitir.

Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, menyatakan bahwa penutupan jalur akan berdampak signifikan terhadap mobilitas warga, terutama bagi pengguna angkutan antarkota dan antarprovinsi.

“Setelah melakukan rapat dengan BPJN pada bulan awal Juli lalu, Dishub Banyuwangi bersama Dishub Jember dan PPK 1.4 Provinsi Jatim, langsung berkoordinasi dengan Kepala DAOP 9 Jember untuk menambah titik pemberhentian kereta api di stasiun sekitar Gumitir,” ujar Komang.

Adapun stasiun yang akan difungsikan sebagai titik pemberhentian tambahan adalah Stasiun Garahan dan Stasiun Silo di Kabupaten Jember.

“Biasanya di stasiun ini kereta api tidak berhenti, kami bersyukur usulan ini bisa dipenuhi oleh PT. KAI DAOP 9,” katanya.

Langkah antisipasi juga dilakukan dengan menggandeng sejumlah operator bus. Mereka diminta segera mengumumkan perubahan rute dan titik keberangkatan kepada masyarakat.

Salah satu yang sudah melakukan penyesuaian adalah Bus Damri. Untuk trayek Jember–Denpasar, keberangkatan dialihkan dari Stasiun Kalibaru. Penumpang dari Jember diimbau naik kereta terlebih dahulu menuju Kalibaru, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus.

“Kami juga segera berkoordinasi dengan pengelola armada bus lainnya untuk segera menentukan titik keberangkatan dan jalur alternatif yang akan dilalui,” tambah Komang.

Penutupan akan diberlakukan total untuk semua jenis kendaraan, baik roda dua, roda empat, maupun kendaraan besar. Titik yang ditutup berada di ruas jalan sepanjang 115 meter, dari Sumber Jati hingga perbatasan Kabupaten Banyuwangi di KM 233+500.

Komang menjelaskan, jalan ditutup sepenuhnya karena proses pekerjaan menggunakan alat berat berukuran besar yang memakan hampir seluruh badan jalan.

“Alat-alat yang digunakan saat perbaikan hanya menyisakan sedikit badan jalan, sehingga rawan apabila dilewati,” ujarnya. (\*)

iklan warung gazebo