Banyuwangi, seblang.com – Gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 tak hanya menyuguhkan pertunjukan budaya spektakuler, tetapi juga menggairahkan roda perekonomian rakyat. Selama empat hari pelaksanaan, 10–13 Juli, omzet pelaku UMKM yang terlibat dalam rangkaian BEC menembus angka Rp 1,17 miliar lebih.
Data tersebut dirilis Bank Indonesia (BI) Cabang Jember, yang mencatat lonjakan transaksi UMKM hingga tiga kali lipat dibandingkan gelaran sebelumnya.
“Alhamdulillah, para pelaku UMKM di Banyuwangi mendapat berkah selama gelaran BEC. Inilah tujuan dari digelarnya Banyuwangi Festival seperti BEC, memberikan dampak langsung pada masyarakat,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (16/7/2025).
Ipuk menyebut, selama BEC, pemkab membuka akses seluas-luasnya bagi pelaku UMKM untuk meraup pendapatan. Salah satunya melalui ajang Sekarkijang Creative Fest 2025 hasil kolaborasi dengan BI Jember, yang menghadirkan puluhan UMKM binaan untuk menjajakan produk unggulan mereka.
Tak hanya itu, pedagang kaki lima juga diperbolehkan berjualan di sepanjang trotoar rute karnaval, memberi peluang ekonomi langsung kepada pelaku usaha kecil.
“Ini belum termasuk peningkatan pendapatan dari warung-warung kuliner, penginapan, dan pelaku wisata lainnya yang juga mendapat dampak positif dari gelaran BEC. Banyak penginapan, baik hotel maupun homestay, yang kedatangan banyak tamu,” lanjut Ipuk.
Menurut Ipuk, dampak ekonomi dari BEC sangat terasa di masyarakat. “Mungkin akan berlipat dua hingga tiga kali menurut saya. Banyuwangi Festival bukan sekadar atraksi, tapi multiplier effect-nya ke rakyat Banyuwangi itu yang kami harapkan,” imbuhnya.