Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmi memulai program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dan remaja usia 7 hingga 18 tahun, Senin (14/7/2025). Program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini menyasar 184.771 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, termasuk sekolah swasta dan keagamaan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, program ini bertujuan mendeteksi dini penyakit serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak usia sekolah.
“Kami meminta seluruh petugas kesehatan untuk turun aktif melakukan pemeriksaan deteksi dini ke siswa-siswa. Menjaga kesehatan sejak dini berarti menjaga masa depan bangsa kita,” kata Bupati Ipuk saat peluncuran program di Sekolah Rakyat, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Ipuk menambahkan, pemeriksaan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda melalui perluasan layanan kesehatan gratis yang dimulai bersamaan dengan tahun ajaran baru 2025.
Selain pemeriksaan kesehatan umum, program ini juga menekankan skrining penyakit genetik serta deteksi risiko gaya hidup tidak sehat, seperti obesitas dan kebiasaan merokok.”Semua anak-anak 7 – 18 tahun akan diperiksa secara bergilir oleh petugas. Tidak hanya sekolah negeri, namun siswa sekolah swasta dan keagamaan juga akan dilakukan pemeriksaan,” ujar Ipuk.
“Selain pemeriksaan kesehatan umum, program ini menitikberatkan pada deteksi dini risiko gaya hidup tidak sehat dan skrining penyakit genetik yang penting untuk masa depan anak-anak Indonesia,” imbuhnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa teknis pelaksanaan dilakukan langsung di sekolah-sekolah, dengan target seluruh siswa diperiksa hingga akhir 2025. Pemeriksaan dijadwalkan dilakukan dua kali dalam setahun.
“Teknisnya, petugas kesehatan akan datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa seluruh siswa secara bergilir. Targetnya hingga akhir tahun 2025 semua telah diperiksa. Rencananya mereka akan mendapatkan pemeriksaan setahun 2 kali,” kata Amir.
Untuk siswa SD atau sederajat, terdapat 13 jenis pemeriksaan, antara lain kesehatan telinga, mata, gigi, mental, status gizi, hepatitis B, tekanan darah, kadar gula darah, tuberkulosis, kebiasaan merokok (kelas 5–6), dan tingkat aktivitas fisik (kelas 4–6).
Sementara untuk siswa SMP dan SMA, pemeriksaan mencakup 14 jenis, dengan tambahan skrining talasemia (kelas 7) dan anemia pada remaja putri. “Dengan adanya program ini, pelajar dapat memperoleh perawatan medis lebih awal jika ditemukan masalah kesehatan,” tambah Amir./////