BEC Banyuwangi Diakui Kemenpar Sebagai Event Budaya Kelas Dunia

by -19 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) telah berkembang menjadi ajang karnaval seni budaya bertaraf nasional bahkan internasional.**

Penilaian tersebut disampaikan Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kemenpar, Masruroh, saat menghadiri gelaran BEC 2025 di Banyuwangi, Sabtu (12/7/2025).

“Kami menilai, ini bukan lagi event lokal. BEC sudah menjadi event nasional bahkan internasional. Ini bisa menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lain di Indonesia,” ujar Masruroh.

Masruroh mengungkapkan bahwa Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana sangat mengapresiasi penyelenggaraan BEC. Ia berharap event budaya ini dapat terus berkelanjutan dari tahun ke tahun.

“Sebagai bentuk dukungan, Kemenpar juga aktif mempromosikan BEC melalui berbagai platform digital dan melibatkan agen perjalanan untuk memperluas jangkauan pasar wisatawan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, BEC telah empat kali masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN). Bahkan tahun lalu, BEC berhasil masuk dalam 10 besar event terbaik di Indonesia.

Menurutnya, penilaian KEN dilakukan oleh dewan juri independen dan profesional, bukan oleh kementerian. Aspek penilaian meliputi kualitas penyelenggaraan, dampak terhadap masyarakat, serta keberlanjutan acara dari waktu ke waktu.

Masruroh menyebut ada tiga faktor utama yang membuat BEC mampu bertahan dan berkembang. Pertama, komitmen kuat pemerintah daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan tahunan. Kedua, keberhasilan mengangkat budaya lokal, terutama tradisi Suku Osing, sebagai identitas utama. Ketiga, kemampuan BEC menghadirkan dampak positif secara budaya, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat.

“Serta kemampuan BEC menghadirkan dampak positif secara budaya, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat,” ucapnya.

Daya tarik BEC tidak hanya memikat wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara. Robert, wisatawan asal Polandia, mengaku terkesima dengan pelaksanaan BEC.

“Saya senang melihat kebudayaan di sini sangat kaya. Saya sangat terkesima melihat masyarakat dan budayawan di sini begitu menghargai seni,” ungkap Robert.

Ia juga menyarankan agar wisatawan lain turut menyaksikan BEC secara langsung. “Ini acara yang fantastis. Saya akan merekomendasikan teman-teman saya untuk melihatnya langsung,” katanya.

Sementara itu, Ambri, wisatawan asal Prancis, mengaku tertarik dengan suasana festival. Selain menikmati parade budaya, ia juga mencicipi aneka sajian kuliner lokal.

“Saya suka festivalnya, tapi saya juga tertarik dengan makanannya. Kuliner di sini sangat unik dan enak,” ujar Ambri.

BEC 2025 kali ini mengangkat tema Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual, yang menggambarkan fase-fase kehidupan masyarakat Suku Osing, mulai dari sebelum lahir hingga meninggal dunia. (\*)

iklan warung gazebo