Banyuwangi, seblang.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi menginstruksikan seluruh jajaran pengurus NU dan warga Nahdliyin di Bumi Blambangan untuk melaksanakan salat gaib dan tahlil bersama bagi korban tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya.
Instruksi tersebut disampaikan melalui surat resmi bernomor 145/PC.01/A.II.08.03/1612/07/2025 tertanggal 10 Juli 2025. Surat ditujukan kepada seluruh struktur kepengurusan NU mulai dari tingkat cabang, majelis wakil cabang, ranting, anak ranting, hingga lembaga dan badan otonom, serta warga Nahdliyin se-Kabupaten Banyuwangi.
Dalam surat tersebut, PCNU meminta agar pelaksanaan salat gaib dan tahlil dilakukan setelah salat Jumat (11/7/2025) di masjid-masjid sekitar tempat tinggal masing-masing, sebagai bentuk solidaritas dan doa untuk para korban meninggal dunia dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
“Musibah ini menjadi duka kita bersama. Kami mengajak seluruh Nahdliyin untuk mendoakan para korban, baik yang telah ditemukan maupun yang masih dalam pencarian,” ujar Sunandi, S.Pd.I., M.Pd., Ketua PCNU Banyuwangi, Kamis (10/7/2025).
Selain untuk korban, PCNU juga mengajak warga mendoakan seluruh tim pencari dan evakuasi agar diberi kelancaran, keselamatan, serta kekuatan dalam menjalankan tugas.
“Kami juga berharap keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan iman dalam menghadapi cobaan ini,” tambah Sunandi.
Instruksi ini merupakan bentuk kepedulian kolektif organisasi keagamaan terbesar di Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa sesama.
Surat edaran tersebut turut ditandatangani oleh Rais PCNU KH Masykur Ali, Katib KH Ahmad Ghazali, Ketua Sunandi, dan Sekretaris Abdul Aziz, S.H.I., M.H.//////////
.