Banyuwangi, seblang.com – Ratusan pelaku UMKM di Banyuwangi didorong untuk memperluas pasar hingga ke mancanegara. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember menggelar Seminar Nasional bertajuk “UMKM Go Export: Digital Drive, Global Thrive”, Kamis (10/7/2025), sebagai upaya penguatan kapasitas ekspor pelaku usaha lokal.
Acara yang berlangsung di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Taman Blambangan itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Sekarkijang Creative Fest (SCF) 2025 X Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara BI Jember dan Pemkab Banyuwangi yang berlangsung selama 10–13 Juli 2025.
Seminar dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono dan Deputi Kepala Perwakilan BI Jember, Achmad. Para peserta diberikan berbagai materi mengenai ekspor, mulai dari aturan regulasi, tren pasar global, hingga strategi pemasaran internasional.
“Ini salah satu upaya BI dalam mendukung UMKM bisa go global sehingga bisa mendongkrak nilai ekspor daerah,” ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Jember, Achmad.
Menurut Achmad, nilai ekspor wilayah Sekarkijang—meliputi eks Karesidenan Besuki dan Lumajang—mengalami penurunan sebesar 6,55 persen pada 2024, dari USD 736 juta menjadi USD 688 juta. BI pun terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar global.
“Kami berharap para pelaku UMKM, eksportir, dan calon eksportir bisa mendapatkan informasi yang lebih luas terkait aturan ekspor, tren pasar, hingga strategi pemasaran global. Ini sangat mereka perlukan saat terjun ke perdagangan Internasional,” tambahnya.
Seminar menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga, antara lain Ketua Tim Program Pendampingan Ekspor Kementerian Perdagangan RI, Junianto; Ketua Umum ID Seed sekaligus Kurator UMKM Ekspor Nasional, Ira Damayanti; Kepala Seksi Pelayanan Informasi Bea Cukai Banyuwangi, Didik Nurhayadi; serta Founder Argopuro Walida Coffee, Ahmad Muhlisin.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono menyambut positif penyelenggaraan seminar tersebut. Ia berharap pelaku UMKM Banyuwangi bisa lebih memahami regulasi dan peluang ekspor melalui kegiatan tersebut.
“Semoga ini bisa mendorong dan membuka peluang bagi pelaku UMKM lokal untuk go global,” harap Mujiono.
Selain seminar nasional, SCF 2025 juga dimeriahkan dengan berbagai agenda menarik, seperti talkshow, pameran produk unggulan dari 60 pelaku UMKM Sekarkijang, pertunjukan seni, festival kuliner, kompetisi memasak tradisional, dan lomba mewarnai anak-anak./////