Banyuwangi, seblang.com – Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Banyuwangi menggelar acara Perkemahan Akhir Tahun Ajaran (PERMATA) Cinta Alam Indonesia (CAI) Tahun 2025 di Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa (PPPM) Nurul Huda Banyuwangi Jawa Timur (Jatim) pada Kamis – Sabtu (10-12 Juli 2025).
Kegiatan Permata CAI 2025 yang mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda Profesional Religius Berwawasan Kebangsaan Menyambut Indonesia Emas 2045, secara resmi dibuka oleh Camat Banyuwangi, H. Hartono dan dihadiri oleh Dewan Pembina, Pengurus DPD, PC LDII, Forpimcam Banyuwangi dan beberapa undangan lain.
Permata CAI 2025 di PPPM Nurul Huda tersebut diikuti sekitar 200 peserta, yang terdiri dari; siswa SMP/MTs., SMA/SMK/MA, santri PPPM Nurul Huda dan ustadz ustadzah yang berasal dari Kecamatan Banyuwangi, Glagah, Giri dan lain sebagainya.
Camat Banyuwangi, H. Hartono memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya acara Permata CAI 2025 yang diikuti ratusan pelajar mahasiswa dalam masa liburan panjang sekolah tahun ini.
Menurut Hartono, pemerintah menekankan pentingnya organisasi kemasyarakat (Ormas) untuk mengadakan kegiatan positif seperti Permata CAI 2025 ini sebagai upaya membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia, paham agama dan mandiri serta memiliki rasa cinta tanah air yang kuat.
Selain itu, Camat Banyuwangi juga mengajak seluruh peserta dan elemen masyarakat untuk turut mendukung dan berperan aktif dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar. “Ini adalah kewajiban kita bersama,” ujarnya pada Kamis (10/7/2025)
Lebih lanjut H. Hartono, secara khusus meminta bantuan untuk melaporkan beberapa kondisi di lingkungan sekitar yang membutuhkan perhatian, antara lain; siswa putus sekolah, agar mereka bisa mendapatkan kembali hak pendidikan yang layak.
Kemudian menyampaikan informasi kepada RT atau aparat kelurahan /desa apabila menemukan warga lanjut usia yang hidup sebatang kara untuk memastikan mereka mendapatkan perhatian dukungan dan bantuan pemerintah agar mampu menjalani kehidupan dengan layak.
Selanjutnya apabila menemukan warga miskin yang mendapatkan ujian sakit, agar secepatnya disampaikan kepada pemerintah setempat agar bisa memperoleh akses pelayanan kesehatan yang memadai.