Banyuwangi, seblang.com – Suasana haru menyelimuti area Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (8/7/2025) petang.
Tepat pukul 18.00 WIB, usai salat Magrib, puluhan keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menggelar tahlil dan doa bersama di ruang tunggu penumpang, memanjatkan doa untuk para korban yang belum ditemukan maupun yang telah meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Mereka duduk melingkar, dipimpin oleh petugas ASDP, membacakan surat Yasin dan tahlil dengan suara lirih yang pecah oleh isak tangis. Beberapa kerabat terlihat meneteskan air mata saat tahlil berlangsung.
Salah satu keluarga korban, Rohani (51), warga Lumajang, mengaku masih berharap ada keajaiban. “Kami masih menunggu kabar anak saya. Meski secara logika sulit, tapi doa kami tidak boleh putus,” ujarnya dengan suara parau.
Menurut keterangan dari pihak keluarga, kegiatan doa ini merupakan bentuk solidaritas antar keluarga korban yang kini sama-sama masih berjuang dalam penantian panjang. Selain itu, mereka juga berharap kehadiran mereka di pelabuhan dapat menjadi penyemangat bagi tim SAR yang masih terus melakukan pencarian.
Hingga hari ini, proses evakuasi dan pencarian oleh tim gabungan masih berlangsung, memasuki hari ketujuh pascakecelakaan laut yang menimpa kapal penyeberangan tersebut di perairan Selat Bali./////
