Banyuwangi, seblang.com – Menjelang gelaran megah Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025, wajah Taman Blambangan mulai dipoles. Salah satunya melalui aksi perempesan dahan pohon oleh Dinas PU Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (CKPP) Banyuwangi.
Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PU CKPP, Ir. Bayu Hadiyanto, ST, M.Si., mengatakan penataan ruang ini merupakan bagian dari persiapan menyambut ribuan pengunjung yang diperkirakan akan memadati lokasi acara pada 11–13 Juli mendatang.
“Kita lakukan perempesan dahan-dahan di sekitar area event. Bukan penebangan, tapi perapian agar pandangan penonton tidak terhalang dan pemasangan tenda lebih leluasa,” jelas Bayu, Senin (7/7/2025).
Ia menegaskan, langkah tersebut dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Selain mempercantik visual area panggung dan lintasan karnaval, perempesan juga mempertimbangkan keamanan pengunjung dari risiko dahan patah atau jatuh saat acara berlangsung.
Proses ini dilakukan secara kolaboratif bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata Banyuwangi. Waktu pemangkasan pun disesuaikan dengan jadwal pemasangan infrastruktur acara seperti tenda utama dan tribun penonton.
“Penataan ini bukan semata-mata teknis, tapi bagian dari upaya kami menciptakan pengalaman terbaik bagi penonton. Mereka harus bisa menikmati parade budaya dari sudut pandang terbaik,” tambah Bayu.
BEC 2025 tahun ini mengusung tema “Ngelukat – Tradition Ritual of Usingnese”, yang mengangkat tradisi penyucian diri masyarakat Suku Osing. Melalui parade kostum etnik, musik kolaboratif, serta partisipasi komunitas difabel, BEC tak hanya tampil megah, tapi juga inklusif dan sarat makna budaya.
Sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf RI, BEC menjadi wajah pariwisata kreatif Banyuwangi yang selalu dinanti. Dukungan dari berbagai OPD, termasuk DPU CKPP, menjadi fondasi penting dalam memastikan event ini berjalan lancar, aman, dan memukau dari sisi visual maupun teknis.//////////