Banyuwangi, seblang.com – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Banyuwangi Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 – 2029 menggelar acara publik hearing dengan mengundang stake holder terkait di Ruang Rapat Khusus DPRD Banyuwangi pada Sabtu (5/7/2025).
Menurut pimpinan acara publik hearing DPRD Banyuwangi, Marifatul Kamila, yang akrab disapa Rifa, pihaknya sudah melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri RI khususnya pada Dirjend Pembangunan Daerah dan diberikan arahan bahwa RPJMD merupakan makronya pembangunan Banyuwangi untuk lima tahun kedepan.
Maka, lanjut Rifa, sesuai dengan timeline yang ditetapkan dan sesuai dengan aturan yang ada, Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar acara hearing publik dengan mengundang sekitar 40 peserta yang antara lain dari; Perguruan Tinggi, Organasisasi Kemasyarakatan (Ormas), Mahasiswa, LSM, Organisasi Kepemudaan, Media, REI, Gapensi, PLN dan lain sebagainya,
Adapun dari Ormas keagamaan yang datang antara lain dari; Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, LDII, Al-Irsyad, FKUB, GP Ansor, Fatayat, Aisyiah dan lain sebagainya.
“Kami meminta saran masukan dari ormas dan komunitas yang diundang. Mudah-mudahan bisa membawa Banyuwangi yang lebih baik kedepan,” ujar politisi yang akrab disapa Rifa tersebut.
Politisi Partai Golkar tersebut menuturkan salah satu tujuan publik hearing yang dilaksanakan adalah untuk menyerap aspirasi dan masukan dari masyarakat mengenai penyusunan RPJMD, yang merupakan dokumen perencanaan daerah untuk lima tahun ke depan.
Dia menambahkan fokus pembahasan RPJMD 2025-2029 adalah pada proyeksi ekonomi, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan lapangan kerja di wilayah Banyuwangi secara makro. Sedangkan untuk teknis menjadi kewenangan masing-masing OPD yang ada.
Salah seorang peserta publik hearing RPJMD 2025-2029, Ketua DPD LDII Banyuwangi KH Astro Djunaedi dalam kesempatan tersebut memberikan masukan terkait peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan pembinaan mental spiritual bagi generasi muda lewat majelis-majelis taklim yang ada.
“Pembinaan generasi muda di bidang mental spiritual dan ketrampilan tidak kalah pentingnya dengan pembangunan fisik seperti jalan, gedung, jembatan dan infrastruktur dan lain-lain,” ujar KH Astro Djunaedi./////