Cuaca Buruk Hambat Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, SAR Siapkan Operasi Penyelaman

by -27 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
kondisi cuaca selat Bali saat pencarian korban KMP Tunu Pratama pada hari kedua

Banyuwangi, seblang.com – Cuaca buruk yang melanda perairan Selat Bali menjadi tantangan besar dalam upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Hingga Jumat (4/7/2025), tim SAR gabungan belum menemukan korban tambahan akibat jarak pandang yang menurun drastis dan gelombang laut yang semakin tinggi.

“Jarak pandang turun dari 10 kilometer menjadi hanya 3 kilometer. Gelombang yang awalnya 0,5 sampai 1,5 meter kini meningkat menjadi 2 hingga 2,5 meter. Kecepatan arus bawah laut juga berubah signifikan,” ungkap Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno.

Situasi tersebut memaksa tim SAR untuk menyiapkan skenario pencarian lanjutan dengan pendekatan bawah laut. Rencananya, akan dilakukan subsurface operation atau operasi penyelaman bawah laut dengan dukungan perangkat pencari canggih.

“Kami sudah pelajari kedalaman laut di lokasi kejadian, berkisar antara 40 sampai 50 meter. Maka langkah berikutnya adalah menyiapkan penyelaman menggunakan alat pencari bawah laut,” jelas Ribut.

Alat pencari bawah laut yang akan digunakan mencakup teknologi sonar, magnetometer, dan sensor lainnya. Perangkat ini dijadwalkan tiba dan langsung difungsikan dengan dipasang di salah satu kapal unsur laut.

Sementara itu, hingga hari kedua operasi pencarian, total korban yang berhasil ditemukan mencapai 36 orang. Sebanyak 30 di antaranya selamat, dan 6 lainnya meninggal dunia. Dari korban selamat, 21 orang berasal dari Banyuwangi dan 9 orang lainnya warga Bali.

Masih ada 29 penumpang yang belum ditemukan. Proses klarifikasi data korban juga terus dilakukan. Salah satu temuan terbaru, dua nama yang sempat dianggap sebagai satu orang yakni Wahyudi dan Tri Wahyudi dipastikan merupakan dua individu berbeda.

Upaya pencarian ini dilakukan secara terintegrasi dari darat, laut, dan udara. Alat pencari bawah laut didatangkan sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi agar operasi SAR dimaksimalkan.

Korban yang masih dicari berjumlah 29 orang. Kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat agar seluruh korban segera ditemukan,” ujar Ribut.

Dalam evaluasi operasi hari kedua, Wakil Menteri Perhubungan Suntana turut hadir meninjau langsung dari Pelabuhan ASDP Ketapang. (\*)

iklan warung gazebo