Dalam laporan resmi FFF, Lyon diketahui memiliki utang lebih dari €300 juta (sekitar Rp5 triliun), yang membuat operasional klub tak lagi memenuhi standar keberlanjutan. Meski sebelumnya sempat menutupi kekurangan lewat penjualan pemain dan sponsor, kondisi keuangan memburuk akibat gagalnya rencana investasi jangka panjang, tingginya beban gaji, dan ketergantungan pada pemasukan Liga Champions yang tak kunjung diraih.
Presiden klub, John Textor, menyatakan kekecewaannya: “Kami mencoba segala cara untuk menyelamatkan Lyon, tapi keputusan ini tidak bisa dihindari. Ini adalah hari tergelap dalam sejarah klub.”
Dengan status degradasi administratif ini, Lyon harus bermain di Ligue 2 musim depan — sebuah pukulan besar bagi klub yang pernah mendominasi sepak bola Prancis selama tujuh musim berturut-turut di awal 2000-an.