Wapres Gibran: Produk UMKM Ibu-Ibu Banyuwangi Berpotensi Naik Kelas

by -29 Views
Writer: Hari Purnomo
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyatakan kekagumannya terhadap produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) buatan ibu-ibu di Banyuwangi. Ia menilai produk tersebut memiliki potensi besar untuk naik kelas secara kualitas maupun skala produksi.

Pernyataan itu disampaikan Gibran usai meninjau pameran produk UMKM di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Senin (23/6/2025). Di lokasi, Gibran berdialog langsung dengan pelaku UMKM dan mengamati berbagai produk yang dipamerkan.

“Ini bagus dan bisa ditingkatkan lagi. Tadi ada produk keripik pisang yang penjualannya 500 pack per minggu. Itu bisa naik jadi 500 pack per hari. Saya lihat semangat ibu-ibu di sini luar biasa,” ujar Gibran.

Dalam kunjungannya, Gibran menghadiri kegiatan bertajuk “Silaturahmi Wapres bersama Peserta dan Pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)” yang melibatkan puluhan pelaku UMKM nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM).

Gibran juga menyoroti efektivitas pendampingan yang dilakukan oleh PNM terhadap nasabahnya. Ia menyebut tingkat kredit macet atau *non-performing loan* (NPL) PNM di Banyuwangi cukup rendah, yakni 1,3 persen.

“Karena NPL rendah, potensi untuk dinaikkelaskan sangat besar,” tambahnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik perhatian Wapres terhadap pelaku UMKM di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai program pendampingan dan fasilitasi.

“Di Banyuwangi ada program Teman Usaha Rakyat yang mendampingi UMKM untuk naik kelas. Selain itu juga ada bantuan modal dan alat usaha,” ujar Ipuk.

Salah satu pelaku UMKM, Fatimah Nurul Widat, warga Genteng, mengaku telah tiga tahun menjadi nasabah PNM dan mendapatkan pendampingan usaha. Ia berjualan aneka minuman seperti es dawet dan kopyor di depan kantor kepolisian setempat.

“Sebelumnya pinjaman saya Rp 2 juta, lalu naik jadi Rp 3 juta untuk menambah modal usaha,” ungkap Fatimah.

Direktur Operasional PT PNM Sunar Basuki menambahkan, hingga akhir Mei 2025, jumlah nasabah PNM di Banyuwangi mencapai 139 ribu orang, mayoritas merupakan perempuan dari berbagai latar belakang.

“Sekitar 62 persen berasal dari sektor perdagangan. Mulai dari penjual jam, perajin batik, peracik sambal rumahan, hingga pembuat makanan ringan yang kini menembus pasar global,” tuturnya.

iklan warung gazebo