Mojokerto, seblang.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mendorong masyarakat khususnya peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjalani pola hidup sehat melalui program skrining riwayat kesehatan rutin tahunan.
Fitur ini menjadi langkah preventif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan masing-masing dan potensi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung sebelum berkembang menjadi masalah serius.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari saat ditemui di kantornya pada Kamis (19/06/2025) menyatakan bahwa ,Skrining Riwayat Kesehatan ini memungkinkan peserta untuk mengetahui kondisi kesehatannya saat ini dan apabila dibutuhkan pelayanan lebih lanjut dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
“Skrining riwayat kesehatan wajib dilakukan oleh peserta JKN setahun sekali, sebagai bentuk upaya preventif dalam mendeteksi risiko penyakit secara dini. Proses melakukan skrining riwayat kesehatan tidak sulit karena dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN dan website skrining http://bit.ly/yukcekkesehatan. Skrining dapat dilakukan dari rumah, hanya dengan menjawab beberapa pertanyaan terkait kebiasaan hidup, riwayat penyakit keluarga, dan kondisi fisik ujar Elke.
Elke juga menjelaskan bahwa peserta JKN yang belum melakukan Skrining Riwayat
Kesehatan, maka saat melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan akan diarahkan mengisi skrining terlebih dahulu sebelum diberikan pelayanan. Himbauan rutin melakukan skrining ini terus disosialisasikan agar masyarakat lebih aware terhadap kondisi kesehatan masing-masing.
“Jika belum melakukan Skrining Riwayat Kesehatan, maka fasilitas kesehatan akan meminta peserta JKN melakukannya dahulu. Kami juga mengharapkan dari hasil skrining, peserta JKN melakukan upaya pola hidup sehat sehingga tidak mengalami risiko penyakit kronis” tambah Elke.
Penanggung jawab Klinik Rohima, dr Tutut marianto menyatakan bahwa skrining kesehatan adalah bagian penting dari pelayanan promotif dan preventif di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Kliniknya secara aktif mendorong peserta .JKN yang datang untuk tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga memanfaatkan fitur skrining untuk mencegah penyakit.
“Skrining ini sangat membantu kami sebagai tenaga kesehatan untuk mengenali risiko pasien lebih awal. Bahkan, seringkali kami menemukan pasien yang merasa sehat, ternyata memiliki risiko tinggi diabetes atau tekanan darah tinggi. Kalau sudah tahu lebih awal, tentu intervensinya bisa lebih ringan dan murah,” ungkapnya.
Klinik Rohima juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan fitur skrining melalui aplikasi
Mobile JKN bukan hanya memudahkan peserta dalam mengenali risiko kesehatannya, tetapi juga mendukung pelayanan promotif dan preventif di fasilitas tingkat pertama.
Dengan adanya hasil skrining yang bisa diakses secara digital, tenaga medis dapat melakukan asesmen lebih cepat dan akurat saat pasien datang ke klinik. Hal ini sangat membantu dalam proses edukasi dan konseling, terutama bagi peserta yang tergolong memiliki risiko tinggi terhadap penyakit kronis.
“Bagi kami di fasilitas tingkat pertama, fitur skrining ini sangat mendukung edukasi ke pasien. Ketika mereka datang ke klinik, data dari hasil skrining online bisa kami akses dan gunakan untuk konseling lanjutan, terutama bagi peserta dengan hasil berisiko tinggi” terangnya.
la menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman klinis, banyak peserta yang sebelumnya tidak sadar bahwa gaya hidup mereka berisiko tinggi, misalnya karena konsumsi makanan tinggi gula, kurang olahraga, atau memiliki anggota keluarga dengan penyakit serupa. Setelah hasil skrining keluar, edukasi lanjutan pun diberikan.
“Pasien yang terdeteksi berisiko akan kami edukasi secara personal. Mereka tidak langsung diberi obat, tapi diminta mengubah gaya hidup lebih sehat, mulai dari makanan, pola tidur, hingga kebiasaan rutin memeriksa tekanan darah. Ini jauh lebih efektif dalam jangka panjang” tambahnya.
Partisipasi peserta dalam skrining sangat menentukan keberhasilan pencegahan penyakit kronis. Jika masyarakat mulai sadar dan rutin memantau kesehatannya, beban layanan kesehatan bisa berkurang dan kualitas hidup masyarakat akan meningkat.
“Masyarakat jangan tunggu sakit dulu. Skrining itu cara untuk mengenali musuh dalam diam. Kalau sudah muncul gejala, sering kali sudah terlambat. Jadi lebih baik mencegah sejak sekarang, dan jangan lupa selalu ingat melakukan pola hidup sehat.” pungkasnya.(rahmat)