ASTON Banyuwangi “Terbakar”, Ternyata Hanya Simulasi Demi Tingkatkan Layanan Tamu

by -45 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Sirine meraung, petugas berlarian, dan suasana ASTON Banyuwangi Hotel Kamis pagi (19/6/2025) itu tampak mencekam. Sejumlah tamu keluar kamar, berjalan cepat menuju titik kumpul. Tapi jangan panik, “kebakaran” ini hanyalah simulasi.

General Manager ASTON Banyuwangi, Catur Rahmadi, mengatakan latihan simulasi kebakaran ini merupakan bagian dari komitmen hotel untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan tamu yang rutin digelar dua kali dalam setahun.

“Keselamatan tamu adalah prioritas utama kami. Latihan ini bukan hanya formalitas, tapi bukti kesiapan kami dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Catur.

Dalam skenario simulasi, titik api ditemukan di kamar 301 lantai 3. Staf housekeeping melaporkan temuan asap kepada operator, yang kemudian meneruskan ke tim keamanan dan engineering. Tim internal melakukan pemadaman awal, namun karena dianggap tidak terkendali, evakuasi total dilakukan dan general alarm dibunyikan.
“Kami langsung hubungi pemadam kebakaran, kepolisian, dan rumah sakit. Semua prosedur dijalankan sesuai standar,” jelas Catur.

Yang menarik, tamu hotel pun diajak terlibat. Sejak sehari sebelumnya, manajemen hotel sudah menginformasikan rencana simulasi. Tiga tamu bahkan ikut dalam latihan dan turun melalui tangga darurat. “Mereka tidak panik, malah antusias. Ini membuktikan komunikasi kami efektif dan tamu merasa dilibatkan,” tambahnya.

Simulasi ini melibatkan seluruh karyawan dari tiga shift berbeda: pagi, siang, dan malam. Tim Emergency Rescue Team (ERT) milik hotel pun turut diturunkan. “Kami ingin memastikan, siapapun yang bertugas, tahu apa yang harus dilakukan saat kondisi darurat,” tegas Catur.

Tak hanya soal evakuasi, latihan ini juga menjadi ajang pengecekan peralatan keselamatan hotel, mulai dari alarm, alat pemadam api ringan (APAR), hingga akses tangga darurat. “Simulasi seperti ini penting, supaya kalau ada yang tidak berfungsi bisa langsung kami perbaiki,” ucap Catur.

Bagi ASTON Banyuwangi, kenyamanan tamu tak cukup hanya dengan pelayanan prima. Rasa aman juga harus dipastikan. “Kami ingin tamu merasa tenang, karena tahu mereka berada di tempat yang profesional dan siap siaga,” tutup Catur.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banyuwangi. Kepala Dinas Yoppy Bayu Irawan menilai kesiapan internal hotel sangat penting sebelum bantuan datang dari luar.

“Proses dari pelaporan hingga pemadaman butuh waktu. Maka hotel harus punya sistem proteksi mandiri. Kami kerahkan satu unit utama dengan kapasitas besar dan 10 personel,” terang Yoppy.

Menurutnya, ASTON Banyuwangi sudah cukup mumpuni dalam mitigasi kebakaran. “Kalau dari skala 1 sampai 10, kita beri nilai 9,” ujarnya.

Kapolsek Giri, AKP Budi Mujiono yang turut hadir, mengapresiasi kelancaran simulasi. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas instansi sangat penting dalam menghadapi situasi darurat.

“Kegiatan berjalan lancar. Setiap instansi menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Semoga dengan simulasi ini, kita bisa meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian materi jika musibah benar-benar terjadi,” katanya.////////

iklan warung gazebo