DPD RI Belajar dari Banyuwangi: Sistem Kelola Sampahnya Dibidik Jadi Acuan Nasional

by -22 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Ia menyebut program pengelolaan sampah telah berjalan sejak 2018 lewat Project Stop, yang membuahkan hasil nyata. Dua TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) berdiri di Muncar dengan kapasitas masing-masing 8 dan 10 ton per hari. Keduanya melayani 10 desa.

“TPS 3R di Tembokrejo Muncar ini bahkan pernah diganjar Plakat Adipura sebagai TPS 3R Terbaik Nasional oleh Kementerian LHK,” jelas Mujiono bangga.

Inisiatif itu tak berhenti di sana. Ada TPS 3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon yang mampu mengelola hingga 84 ton sampah per hari dan melayani 46 desa dari tujuh kecamatan

Kini, Pemkab sedang membangun TPS 3R di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dengan kapasitas lebih besar—160 ton per hari, menjangkau 37 desa. Dua terminal sampah alias Stasiun Peralihan Antara (SPA) juga siap dibangun sebagai bagian dari sistem transportasi sampah yang lebih efisien.

Kalau biasanya sampah jadi sumber masalah, di Banyuwangi, sampah justru jadi sumber inspirasi. Pemerintah daerah tak hanya menyapu bersih, tapi juga mengolah, melibatkan warga, dan mengubahnya jadi peluang. Mungkin memang sudah saatnya daerah lain menengok ke timur dan belajar dari Banyuwangi.
(*)

iklan warung gazebo