Banyuwangi, seblang.com – Sinergi Kepolisian dan petani di Banyuwangi membuahkan hasil nyata dalam program swasembada pangan nasional. Kelompok tani Maju Tani Jaya di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini berhasil mencapai produktivitas jagung tujuh ton per hektar, melampaui rata-rata nasional, dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang berlangsung Kamis (5/6/2025).
Model pendampingan bhabinkamtibmas yang diterapkan Polres Banyuwangi terbukti efektif mengawal program ketahanan pangan. Dari 20 hektar lahan di Perkebunan New View Glenfaloch, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, sebanyak 10 hektar berhasil dipanen dengan hasil 70 ton jagung pembibitan.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra menegaskan komitmen institusinya dalam mendampingi petani. “Kepolisian melalui bhabinkamtibmas akan terus mendampingi para petani untuk mengawal tercapainya ketahanan pangan daerah, tidak hanya di lahan 650 hektar target Polres Banyuwangi tapi juga di luar luasan tersebut,” ujarnya.
Keberhasilan ini menjadi bagian dari program nasional yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dari Bengkayang, Kalimantan Barat. Melalui sambungan virtual, Presiden menekankan pentingnya kemandirian pangan. “Swasembada pangan adalah kunci dari keamanan dan kemerdekaan. Tidak ada bangsa yang merdeka kalau tidak bisa memproduksi makanannya sendiri,” kata Presiden.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono yang memimpin panen bersama Kapolresta mengapresiasi peran Polri dalam program ini. “Terima kasih khusus kepada Polri yang telah mengawal program ini, juga TNI, Bulog dan semua pihak yang mendukung penuh upaya tersebut,” ujarnya.
Program Gerakan Penanaman Jagung Serentak seluas 1 juta hektar hasil kerja sama Polri dan Kementerian Pertanian ini menargetkan swasembada pangan nasional 2025. Banyuwangi mengalokasikan 650 hektar lahan untuk mendukung target tersebut.
Meski produksi jagung Banyuwangi mengalami penurunan dari 253.857 ton (2022) menjadi 209.078 ton (2024), kabupaten ini tetap surplus produksi. Pendampingan intensif Polri diharapkan dapat membalikkan tren penurunan ini.
Sebelumnya, panen kuartal pertama telah dilakukan di Kecamatan Kalipuro dengan luasan 80 hektar. Model pendampingan serupa akan diperluas ke seluruh wilayah Banyuwangi untuk memastikan tercapainya target ketahanan pangan daerah.