Jumat Besok Kawah Ijen Ditutup Sehari untuk “Ijen Rijig”, Aksi Bersih-Bersih Alam

by -23 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Pendakian ke Kawah Ijen akan ditutup total selama 24 jam pada Jumat, 6 Juni 2025. Penutupan ini bukan karena bencana atau perbaikan jalur, melainkan demi aksi cinta alam bertajuk Ijen Rijig—agenda rutin pembersihan kawasan yang digelar setiap Jumat di pekan pertama.

Mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB, seluruh aktivitas wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dihentikan sementara. Jalur pendakian ditutup, dan kawasan vulkanik terkenal dengan api biru (blue flame) itu diserahkan sepenuhnya pada alam untuk bernapas sejenak.

“Ini kegiatan rutin bulanan. Tiap Jumat awal bulan, kawasan kita tutup sehari penuh untuk bersih-bersih dan pemulihan ekosistem,” kata Dwi Sugiarto, Kepala Seksi V BBKSDA Jawa Timur, Kamis (5/6/2025).

Tak hanya petugas taman wisata yang terlibat, aksi ini juga menggandeng komunitas lokal, relawan, pelaku wisata, dan bahkan para pendaki. Kegiatan dimulai pukul 05.30 WIB dengan cakupan area yang luas, dari puncak Gunung Ijen hingga area Paltuding.

“Kami mengumpulkan sampah, merawat jalur pendakian, memperbaiki fasilitas, dan sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat soal pengelolaan limbah,” jelas Dwi.

Sehari sebelumnya, tim pembersih biasanya sudah menyisir bagian puncak, mengangkut sampah turun ke bawah agar pada hari H fokus dapat diberikan ke area bawah seperti Paltuding.

Sampah-sampah yang terkumpul tak lantas dibuang sembarangan. Semuanya diangkut ke TPS3R Dewi Tari di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Di sana, sampah dipilah, sebagian diolah menjadi pupuk organik, dan sisanya dibawa ke TPA.

Menurut Dwi, penutupan ini bukan sekadar soal kebersihan, tapi juga memberi waktu bagi alam dan satwa untuk pulih dari lalu lintas wisata yang padat. “Kita beri ruang satu hari saja untuk mereka bebas bergerak tanpa gangguan manusia,” ucapnya.

TWA Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi unggulan Kabupaten Banyuwangi yang kini telah menjadi bagian dari Unesco Global Geopark. Fenomena alam api birunya menarik ribuan wisatawan setiap bulannya.

Reza, seorang pendaki asal Bali yang baru saja menaklukkan Ijen pekan lalu, mengaku terkesan dengan kondisi lingkungan kawasan tersebut.

“Saya sudah mendaki banyak gunung di Bali dan Jawa. Tapi Ijen, menurut saya, adalah yang paling bersih,” ujarnya.//////

iklan warung gazebo