Ratusan Siswa PSHT Cabang Blitar Jalani Tes Pendadaran, Siapkan Diri Menuju Pengesahan

by -35 Views
Writer: M Adip Raharjo
Editor: Herry W. Sulaksono

Blitar, seblang.com – Pelaksanaan Tes Pendadaran Calon Warga Baru PSHT Cabang Blitar Tahun 2025 digelar di BUMDes Kresi, Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada Minggu (01/06/2025). Dalam suasana yang penuh semangat dan kedisiplinan, ratusan siswa mengikuti tahapan ini sebagai bentuk kesiapan menuju pengesahan resmi sebagai warga PSHT.

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB, dipimpin oleh tim penguji senior di bawah arahan Ketua Umum PSHT, Kangmas Taufik. Tes ini menguji kesiapan fisik, teknik, hingga mental para calon warga. Materi yang diujikan antara lain senam dasar, jurus tunggal dan berpasangan, penggunaan toya dan belati, sabung, serta solospel—yakni rangkaian gerakan mandiri yang mencerminkan pengendalian diri dan kedewasaan spiritual.

Ketua PSHT Cabang Blitar, Tugas Nanggalo Yudha Dili Prasetyo atau yang akrab disapa Bagas Karangsono, menjelaskan bahwa tes pendadaran bukan sekadar formalitas, melainkan proses seleksi penting untuk memastikan kesiapan calon warga secara menyeluruh.

“Tes ini adalah penyaringan akhir sebelum masuk ke tahap berikutnya. Dari sini akan terlihat siapa yang benar-benar siap lahir batin untuk menjadi bagian dari keluarga besar PSHT,” kata Bagas.

Ia juga menambahkan bahwa mereka yang dinyatakan lulus pendadaran akan mengikuti tes ayam jago, sebuah ujian lanjutan sebelum prosesi pengesahan atau wisuda warga PSHT yang rencananya digelar pada bulan Syuro.

“Tes ayam jago merupakan tahapan berikutnya sebelum pengesahan. Jadi, proses belum selesai di sini. Masih ada satu tahapan lagi yang akan memperkuat mental dan karakter para calon warga,” tambahnya.

Menurut Bagas, seluruh tahapan disiapkan dengan serius. Tim penguji dari warga tingkat I dan II tidak hanya menilai kemampuan teknik, tetapi juga kedisiplinan, keteguhan hati, serta pemahaman filosofi PSHT.

“Menjadi warga PSHT bukan hanya soal menguasai jurus. Ini soal ketulusan hati, komitmen menjaga persaudaraan, dan kesiapan untuk menjadi insan yang berbuat baik di tengah masyarakat,” ujarnya, mengutip pesan Kangmas Mas Taufik.

Pantauan di lapangan menunjukkan wajah-wajah serius namun penuh semangat dari para peserta. Mereka telah menjalani latihan bertahun-tahun, dan tes pendadaran menjadi tonggak penting dalam perjalanan spiritual dan sosial mereka sebagai pendekar.

“Bagi kami, ini bukan sekadar ujian. Ini perjalanan pembentukan jati diri. Dari sini kami belajar bertanggung jawab, jujur, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur PSHT,” ujar salah satu peserta.

Kegiatan pendadaran berjalan lancar hingga sore hari. Setelah ini, para calon warga akan menjalani tes ayam jago, yang menjadi pengujian akhir sebelum mengikuti prosesi pengesahan di bulan Syuro. Semua proses ini dirancang untuk memastikan bahwa para pendekar yang disahkan benar-benar siap menjadi warga sejati PSHT—berilmu, beretika, dan berjiwa persaudaraan.////////

iklan warung gazebo