Tanpa Pestisida, Banyuwangi Gunakan Burung Hantu Lawan Tikus Sawah

by -15 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Untuk menekan serangan hama tikus di lahan pertanian, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan menyebar ratusan burung hantu (Tyto alba) di sejumlah wilayah sentra padi. Sebanyak 421 ekor burung hantu hasil budidaya kelompok tani telah dilepas di area yang memiliki populasi tikus tinggi.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari gerakan pengendalian hama tikus yang melibatkan Kodim 0825 dan kelompok tani. Kegiatan digelar serentak di 10 kecamatan, salah satunya di lahan milik Kelompok Tani Gajah Tunggal, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.

“Ini cara alami dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida. Selain itu, juga mendukung pelestarian burung hantu yang ternyata sangat bermanfaat bagi petani,” kata Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, Senin (2/6/2025).

Ilham menjelaskan, burung hantu memiliki kemampuan mendeteksi mangsa dari jarak jauh, terbang senyap, dan menyergap dengan cepat. Pendengarannya sangat tajam dan mampu menangkap suara tikus dari jarak hingga 500 meter.

Seekor burung hantu dapat memakan 2–4 ekor tikus per hari dan membunuh lebih dari 10 ekor. Dengan daya jelajah yang tinggi, sepasang burung hantu bisa melindungi area pertanian seluas 25 hektare.

Untuk mendukung keberadaan burung hantu di area persawahan, pemkab juga memasang rumah burung hantu (rubuha) sebagai tempat tinggal dan berkembang biak. Hingga akhir Mei 2025, sebanyak 557 unit rubuha telah dipasang di seluruh kecamatan sentra padi.

“Burung hantu akan datang sendiri ke lokasi yang banyak tikusnya. Kita hanya perlu memasang rubuha, dan mereka akan menetap di sana,” ujar Ilham.

Upaya ini mendapat respons positif dari para petani. Salah satunya Agus Sakiru, petani asal Desa Singojuruh, yang telah membudidayakan burung hantu di lahan pertaniannya. Menurutnya, metode ini terbukti efektif.

“Sebelum pakai burung hantu, kami pernah gagal panen tiga kali. Tapi setelah memberdayakan Tyto Alba, hasil panen kami membaik hingga sekarang,” ungkap Agus.

iklan warung gazebo