Sejumlah kegiatan digelar selama rangkaian Grebeg Pancasila 2025. Dimulai dari Kirab Pancasila, Renungan Malam, Upacara Hari Lahir di Alun-alun Kota Blitar, Kirab Gunungan Lima, dan ditutup dengan Kenduri Pancasila. Rangkaian ini dirancang untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam suasana kebersamaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Mas Ibbin mengatakan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tahun menjadi ruang bagi masyarakat untuk kembali menghayati makna keberagaman yang hidup di tengah-tengah bangsa Indonesia. Ia berharap, masyarakat Kota Blitar khususnya, dapat terus menjaga kebersamaan di tengah keberagaman latar belakang, budaya, dan keyakinan.
“Hari lahir Pancasila ini bukan sekadar mengenang perumusannya, tapi juga saat yang tepat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang menjadi dasar berdirinya bangsa ini. Lewat Pancasila kita belajar bahwa kebhinekaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan yang menyatukan,” katanya.
Sebagai kota yang dikenal sebagai tempat kelahiran Presiden Pertama Republik Indonesia, Blitar secara konsisten menggelar Grebeg Pancasila setiap tahun. Tradisi ini tidak hanya bertujuan memperingati sejarah, tetapi juga sebagai sarana membangun pemahaman yang lebih dalam tentang Pancasila sebagai dasar hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.//////