Walikota Blitar: Pancasila adalah Jiwa Bangsa, Bukan Sekadar Teks Sejarah

by -14 Views
Writer: M Adip Raharjo
Editor: Herry W. Sulaksono

Kota Blitar, seblang.com – Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., menyebut Pancasila bukan hanya bagian dari sejarah atau teks yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti Kenduri Pancasila, salah satu acara utama dalam rangkaian Grebeg Pancasila yang digelar pada Minggu (01/06/2025) di kawasan wisata Makam Bung Karno.

Dalam keterangannya, Wali Kota yang akrab disapa Mas Ibbin itu mengatakan bahwa Pancasila telah menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak pertama kali dirumuskan. Ia mengajak seluruh warga untuk memahami lima sila dalam Pancasila sebagai panduan nyata, bukan hanya slogan atau simbol formal.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis di pembukaan UUD. Dia adalah jiwa bangsa dan pedoman dalam mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, adil, dan makmur,” ujar Mas Ibbin.

Kenduri Pancasila menjadi bagian dari puncak peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Blitar. Acara ini dilaksanakan di kompleks Perpustakaan Nasional Bung Karno, dan diikuti oleh jajaran kepala perangkat daerah, budayawan, tokoh masyarakat, serta generasi muda.

Sejumlah kegiatan digelar selama rangkaian Grebeg Pancasila 2025. Dimulai dari Kirab Pancasila, Renungan Malam, Upacara Hari Lahir di Alun-alun Kota Blitar, Kirab Gunungan Lima, dan ditutup dengan Kenduri Pancasila. Rangkaian ini dirancang untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam suasana kebersamaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila.

Mas Ibbin mengatakan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tahun menjadi ruang bagi masyarakat untuk kembali menghayati makna keberagaman yang hidup di tengah-tengah bangsa Indonesia. Ia berharap, masyarakat Kota Blitar khususnya, dapat terus menjaga kebersamaan di tengah keberagaman latar belakang, budaya, dan keyakinan.

“Hari lahir Pancasila ini bukan sekadar mengenang perumusannya, tapi juga saat yang tepat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang menjadi dasar berdirinya bangsa ini. Lewat Pancasila kita belajar bahwa kebhinekaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan yang menyatukan,” katanya.

Sebagai kota yang dikenal sebagai tempat kelahiran Presiden Pertama Republik Indonesia, Blitar secara konsisten menggelar Grebeg Pancasila setiap tahun. Tradisi ini tidak hanya bertujuan memperingati sejarah, tetapi juga sebagai sarana membangun pemahaman yang lebih dalam tentang Pancasila sebagai dasar hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara./////

iklan warung gazebo