Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Soroti Penanganan Kriminalitas dan Dorong Partisipasi Masyarakat Melalui Layanan Pelaporan Digital

by -32 Views
Writer: Ali Sam’ani
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Dalam sebuah podcast eksklusif, Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, memaparkan secara lugas berbagai dinamika penanganan tindak kriminal di wilayahnya. Mulai dari kejahatan asusila hingga praktik premanisme, jajaran kepolisian menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan masyarakat serta mendorong partisipasi aktif warga melalui kanal pelaporan digital.

Salah satu perhatian utama adalah meningkatnya tindak pidana di kawasan dataran tinggi yang identik dengan aktivitas pertanian. “Meski wilayah dataran tinggi terkesan sejuk dan tenang, tapi justru di sana sering terjadi kasus-kasus pencabulan dan kekerasan seksual. Korbannya sering anak-anak dan perempuan, ini sangat memprihatinkan,” ujar Kompol Komang pada sebuah podcast, Jumat (30/5/2025).

Ia juga menyinggung soal kasus perdagangan orang yang kerap menimpa pencari kerja yang kurang informasi. “Banyak yang berangkat tanpa tahu risikonya, padahal ini bisa masuk kategori perdagangan orang. Ini jadi fokus kami ke depan, terutama di wilayah perbatasan dan pesisir,” tegasnya.

Dalam Operasi Pekat 2025 yang digelar serentak di wilayah Polda Jawa Timur, Polresta Banyuwangi mencatatkan pengungkapan 25 kasus. “Operasi ini bukan sekadar penangkapan, tapi bagian dari upaya menciptakan rasa aman dan bersih dari penyakit masyarakat,” katanya.

Kasat Reskrim juga menyoroti maraknya tindakan premanisme dalam penagihan utang oleh debt collector. “Kami tidak melarang penagihan, tapi kalau sudah masuk ranah intimidasi dan kekerasan, itu harus kami tindak. Hukum tetap berlaku,” ujarnya dengan tegas.

Terkait layanan pengaduan, ia mengajak masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan indikasi kriminalitas. “Masyarakat bisa pakai WhatsApp Wadul Kapolresta, call center 110 yang gratis, atau DM kami di Instagram. Kita ingin semua makin mudah, makin cepat, dan tanpa harus ke kantor polisi,” jelasnya.

Menutup diskusi, Kasat Reskrim menekankan pentingnya pendekatan pencegahan. “Jangan hanya berpikir soal menangkap pelaku. Yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat bisa terhindar dari kejahatan, baik sebagai korban maupun pelaku,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan soal maraknya penipuan berbasis digital. “Penipuan segitiga itu sekarang banyak. Kita minta masyarakat hati-hati dan jangan mudah tergiur janji-janji yang tidak masuk akal,” pungkasnya./////

iklan warung gazebo