“Alhamdulillah, almarhum suami saya juga diajak oleh Almaghfurlah KH Tolchah Hasan untuk bersama-sama mengajar di Fakultas Tarbiyah yang ada di Singosari dan di Unisma, yang saat itu sedang dalam proses perintisan pendirian,” terang Lathifah.
Pada saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden RI, KH Tolchah Hasan diangkat menjadi Menteri Agama karena dinilai mudah beradaptasi dengan siapa pun serta merupakan sosok yang luar biasa, termasuk kedekatannya dengan Gus Dur.
Sementara itu, Ketua Panitia Haul ke-6 KH Tolchah Hasan, M. Anas Nur, menyampaikan bahwa Almaghfurlah KH Tolchah Hasan merupakan sosok yang memiliki jasa besar namun tetap rendah hati dan tidak sombong. Ia selalu menghargai serta menghormati masyarakat.
“Orangnya rendah hati, walaupun memiliki jasa yang cukup besar. Beliau juga selalu menjadi sosok yang memberikan solusi atas permasalahan apa pun,” jelas Anas.
Ia berharap dengan adanya pengajian akbar dan Haul ke-6 Almaghfurlah KH Tolchah Hasan ini dapat membuka wawasan masyarakat Singosari yang dinilainya memiliki banyak kelebihan.
“Jadi harapannya, dengan kegiatan ini masyarakat menjadi tahu bahwa Singosari memiliki kelebihan. Kita ingin mengangkat Singosari, makanya kita gali. Kita ingin di Bungkuk, Singosari, ada semacam museum kecil-kecilan, karena peninggalan sejarah Islam di Masjid Bungkuk Singosari sudah ditemukan,” tandas Anas.
Hadir dalam pengajian Haul ke-6 Almaghfurlah KH Tolchah Hasan ratusan Muslimat dan Fatayat NU, Rektor Unisma, serta tokoh masyarakat dan agama.