GM FKPPI Banyuwangi Audiensi dengan Danlanal: Perkuat Sinergi Pemuda-Militer untuk Ketahanan Nasional

by -21 Views
Writer: Ali Sam’ani
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Dalam rangka memperkuat ketahanan nasional berbasis masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor, Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-POLRI (GM FKPPI) PC-1325 Banyuwangi menggelar audiensi resmi dengan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., pada Selasa siang (27/5/2025), bertempat di Markas Komando Lanal Banyuwangi.

Audiensi ini menjadi forum strategis untuk menguatkan sinergi kebangsaan, dihadiri jajaran pengurus inti GM FKPPI Banyuwangi, antara lain Ketua PC-1325 KH. Ir. Achmad Wahyudi, S.H., M.H., Sekretaris Umum Marselinus Moa Dany, K., S.Pd., Bendahara Umum Agus Pramono, S.P., dan Dewan Penasehat H. Sugiarto, S.E., bersama sejumlah pengurus cabang. Dari pihak Lanal, turut hadir Palaksa Mayor Mar I Nyoman Suarmika dan Pasintel Tommy Hadi Kurniawan, S.T.Han.

Sekretaris Umum GM FKPPI, Marselinus Moa, menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan bagian dari strategi organisasi dalam membangun kemitraan berkelanjutan dengan institusi pertahanan, khususnya dalam konteks pemberdayaan generasi muda dan penguatan karakter kebangsaan.

“Kami hadir sebagai generasi penerus dengan tanggung jawab sejarah dan moral untuk menjaga semangat kebangsaan. GM FKPPI berkomitmen menjadi mitra aktif TNI-Polri dalam menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya ketahanan nasional,” tegasnya.

Salah satu pokok pembahasan dalam audiensi adalah rencana penyelenggaraan peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 yang akan digelar selama empat hari, 29 Mei hingga 1 Juni. Acara puncak akan berlangsung di Pondok Pesantren Adz Dzikra Banyuwangi, menghadirkan rangkaian kegiatan edukatif dan reflektif, termasuk diskusi publik bertajuk “Membumikan Pancasila di Era Transformasi Digital”.

Ketua GM FKPPI Banyuwangi, KH. Ir. Achmad Wahyudi, menjelaskan bahwa forum tersebut akan melibatkan akademisi, pegiat digital, tokoh pemuda, dan masyarakat luas untuk mengkaji relevansi nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan era disrupsi informasi.

“Pancasila tidak boleh berhenti sebagai simbol. Ia harus dihidupi dan diwujudkan dalam narasi kebangsaan yang kontekstual. Di sinilah pemuda berperan sebagai agen perubahan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, GM FKPPI juga akan menyelenggarakan Malam Inagurasi bertema “Kolaborasi Keyboard & Suara Emas Banyuwangi” yang menampilkan pertunjukan seni lintas generasi sebagai simbol harmoni sosial budaya di tengah keberagaman. Danlanal dijadwalkan hadir dan menyampaikan pesan kebangsaan.

Dalam kesempatan tersebut, Danlanal Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., menyampaikan pemaparan mengenai struktur dan tugas pokok TNI AL yang mencakup lima pilar utama: Penegakan Kedaulatan Laut, Keamanan Laut, Diplomasi Pertahanan, Proyeksi Kekuatan, dan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut. Ia menekankan pentingnya pilar kelima sebagai aspek vital dalam menjaga stabilitas wilayah pesisir.

Ia juga menyoroti sejumlah tantangan strategis yang dihadapi wilayah laut Indonesia, seperti penyelundupan, perdagangan manusia, peredaran narkoba, serta minimnya fasilitas untuk nelayan, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

“Kolaborasi dengan elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti GM FKPPI, sangat strategis untuk membangun kesadaran maritim dan memperkuat pertahanan sipil. Kami terbuka terhadap kerja sama yang konstruktif dan berbasis integritas,” ungkap Danlanal.

Lebih lanjut, Letkol Puji Santoso menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan GM FKPPI dan menawarkan ruang kolaborasi dalam program sosial-edukatif yang berkaitan dengan isu pertahanan dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Menutup audiensi, Ketua GM FKPPI menegaskan bahwa pertemuan ini bukan dilandasi kepentingan pragmatis, tetapi merupakan wujud tanggung jawab moral dalam memperkuat integritas sosial bangsa.

“Kami tidak membawa proposal transaksional. Yang kami bawa adalah semangat kolaboratif berbasis nilai. Ini bagian dari ikhtiar membangun peradaban bangsa dari ruang-ruang kecil yang bermakna,” ujar Ir. Achmad Wahyudi.

Audiensi ini ditutup dengan komitmen bersama bahwa sinergi antara pemuda dan militer tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga harus dikonsolidasikan sebagai kekuatan strategis dalam menghadapi tantangan geopolitik dan sosial masa depan.

iklan warung gazebo