Banyuwangi Uji Coba Pompa Air Tenaga Surya untuk Pertanian Ramah Lingkungan

by -10 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai menguji coba penggunaan pompa air tenaga surya sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan melalui teknologi pertanian yang ramah lingkungan.

Pompa air bertenaga surya ini digunakan untuk mengairi lahan pertanian tanpa mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) atau listrik konvensional. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi efisien dan berkelanjutan bagi sektor pertanian di tengah krisis energi dan perubahan iklim.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, pemanfaatan energi terbarukan dalam pertanian merupakan strategi untuk mendukung program swasembada pangan. “Kami mendorong petani memanfaatkan energi bersih, hemat, dan terbarukan. Pompa tenaga surya ini salah satu langkah nyatanya,” ujar Ipuk.

Ia menambahkan, selain efisien secara energi, pompa air surya juga ramah lingkungan dan memiliki usia pakai yang panjang. Langkah ini disebut sebagai bagian penting dari upaya menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, menjelaskan bahwa uji coba awal dilakukan di lahan milik Kelompok Tani Katelas, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan salah satu produsen pompa air tenaga surya.

“Jika uji coba ini berhasil, kami akan mengusulkan perluasan ke kelompok tani lain di Wongsorejo dan wilayah kecamatan lainnya,” kata Ilham.

Dengan keberadaan pompa tenaga surya, petani memiliki alternatif baru untuk mengelola pertanian secara mandiri, termasuk di musim kemarau yang sebelumnya menyulitkan karena keterbatasan air. Ilham menyebut, sistem ini berpotensi meningkatkan indeks pertanaman dan pendapatan petani.

“Petani yang biasanya hanya bisa menanam tiga kali setahun, dengan sistem ini diharapkan bisa menanam empat hingga lima kali, karena pengairan menjadi lebih mudah,” jelasnya.

Pompa air tenaga surya dipasang secara permanen dan telah diuji selama beberapa pekan terakhir. Air dipompa dari sumur dangkal dan dialirkan ke petak sawah menggunakan sistem irigasi sederhana.

Dalam pelaksanaan uji coba, penyuluh pertanian turut melakukan sosialisasi penggunaan dan perawatan alat agar operasional pompa tetap optimal.

Program ini disambut positif oleh anggota Kelompok Tani Katelas. Salah satu petani, Susanto, mengungkapkan bahwa pompa tenaga surya membuat proses pengairan lebih hemat dan efisien.

“Biasanya kami pakai pompa diesel yang boros BBM. Untuk jagung, bisa habis Rp4 juta atau sekitar 600 liter solar. Sekarang cukup pakai sinar matahari, air tetap mengalir ke lahan. Biaya operasional jadi jauh lebih rendah,” ujarnya.

iklan warung gazebo