Banyuwangi, seblang.com – Sekitar satu bulan menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) Tahun 2025, sejumlah cabang olahraga (Cabor) di Banyuwangi mempertanyakan transparansi pengelolaan dana hibah pembinaan yang digunakan dalam mengikuti pesta olahraga terbesar di Jatim yang akan digelar di Malang Raya Juni-Juli 2025 mendatang.
Menurut Juru Bicara Perwakilan Pengurus Cabor Bonaventura Budi Wijayanto, yang akrab disapa Totok, pihaknya merasa kecewa dan menyesal kepada Ketua KONI Banyuwangi, karena sesuai dengan keputusan Rapat Kerja (Raker) untuk tahun 2025 penyusunan dana KONI harus melibatkan Cabor, namun sampai saat ini keputusan tersebut tidak pernah dilaksanakan.
Totok menuturkan, kalau awal ada dana Rp.2.7 Miliar sesuai dengan kesepakatan akan dikelola masing-masing cabor seperti dalam pelaksanaan Porprov Jatim tahun 2019 dan 2023 yang dinilai sukses.
“Kita cari hotel sendiri karena Rp.2.7 Miliar minim sekali, akan tetapi KONI menolak dengan alasan nanti akan mendapatkan tambahan. Ternyata setelah mendapatkan tambahan kita tidak dilibatkan dalam penyusunan anggaran, mana untuk Porprov dan mana yang untuk pembinaan. Tiba-tiba diplot Rp.2.7 Miliar harus dikelola KONI,” ujar Totok.
Sedangkan untuk dana pembinaan dialokasi sebesar Rp. 800 juta dari total Rp. 3.5 Miliar. Hal tersebut menjadi salah satu yang disesalkan kenapa Koni tidak melibatkan cabor. “Sementara tidak ada transparansi juga Rp.2.7 Miliar itu untuk apa saja menurut kami terlalu besar,” imbuh Totok.
Pegiat olahraga asal Kecamatan Genteng itu menambahkan Cabor pernah dijanjikan bakal mendapatkan alokasi dana pembinaan Rp1,3 miliar. Tetapi informasi terbaru nilainya menyusut tinggal Rp. 800 juta. Angka ini jelas kurang layak untuk pembinaan selama satu tahun mengingat jumlah cabor yang lebih dari 35.
Selanjutnya sejumlah cabor meminta diberi keleluasaan mengelola anggaran makan saat pelaksanaan Porprov Jatim 2025 mendatang. Ini demi efisiensi dan efektifitas anggaran yang ada serta kebaikan pembinaan cabor selama satu tahun.
“Kami ingin lebih luwes, menu makan atlet tidak bergantung ke katering tapi lebih dipercayakan ke cabor untuk mengelola. Karena atlet butuh suplemen dan makan yang variatif agar lebih menggairahkan,” tambah Totok.
Sementara itu, Ketua KONI Banyuwangi Ahmad Khoirullah, menyikapi tuntutan cabor terkait dengan transparansi pengeloaan anggaran menyatakan bahwa RAB Porprov Jatim 2025 sudah dirapatkan bersama melibatkan seluruh cabor.
“Sudah kita rapatkan bersama seluruh cabor. Hasil kesepakatannya sudah kami laporkan ke Dispora, tidak pernah kami mengambil kebijakan sendiri,” ujar Khairullah.
Selanjutnya Khairullah menambahkan terkait permintaan tambahan anggaran pembinaan yang dituntut sebagian cabor agar ditambah lewat anggaran Rp. 2,7 miliar yang dialokasikan untuk Porprov Jatim 2025 tidak mungkin dilakukan.//////