Perayaan Dharma Santi Nyepi di Banyuwangi, Wabup Mujiono: Ini Wajah Toleransi yang Sebenarnya

by -14 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Ribuan umat Hindu memadati Lapangan Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Sabtu (24/5/2025), dalam Perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947. Momen penuh warna ini tak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga perayaan nyata kerukunan antarumat beragama di Banyuwangi.

Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, yang hadir langsung dalam perayaan tersebut, menyebut Dharma Santi sebagai cerminan harmoni sosial yang telah mengakar kuat di Bumi Blambangan.

“Agama harus jadi sumber inspirasi. Di Banyuwangi, kita saling menjaga. Saat umat Hindu merayakan Nyepi, umat agama lain ikut mendukung. Begitu pun sebaliknya. Inilah wajah toleransi kita,” tegasnya di hadapan ribuan peserta.

Mujiono menilai sikap saling menghormati antarumat beragama menjadi kekuatan utama masyarakat Banyuwangi dalam menjaga keharmonisan.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Sardiyanto, menambahkan bahwa Dharma Santi adalah kesempatan penting untuk memperkuat nilai-nilai Tri Hita Karana, ajaran Hindu yang menekankan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.

Ia juga mengutip filosofi tat twam asi, yang berarti “aku adalah engkau,” sebagai dasar etika sosial dalam memperlakukan siapa pun dengan adil dan tanpa diskriminasi.

“Siapa pun dia, apa pun agamanya, sudah sepatutnya diperlakukan setara. Itulah nilai luhur yang kami pegang,” ujarnya.

Turut hadir dalam perayaan ini Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, Choiri Hidayat; Wakil Bupati Banyuwangi periode 2021–2024, Sugirah; serta perwakilan berbagai organisasi lintas agama, menegaskan semangat kebersamaan yang terus dijaga di tengah keberagaman.///////

iklan warung gazebo