Banyuwangi, seblang.com – Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono mengajak seluruh kader Aisyiyah untuk terlibat aktif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Seruan itu disampaikan saat menghadiri Milad ke-108 Aisyiyah yang digelar meriah di Ballroom Edhotel SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Minggu (25/5/2025).
“Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan pangan. Program Aisyiyah sudah selaras dengan arah kebijakan nasional Presiden Prabowo. Mari kita gerakkan kekuatan dari rumah tangga,” tegas Mujiono di hadapan ribuan kader.
Salah satu program andalan Aisyiyah adalah Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah (GLHA) —inisiatif pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman, ternak, dan ikan. Tak hanya menguatkan pangan keluarga, GLHA juga membuka peluang ekonomi.
“Program ini nyata, bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh warga. Ini bentuk kontribusi Aisyiyah dalam membangun Banyuwangi dari akar rumput,” tambah Mujiono.
Acara milad dihadiri 1.900 kader dari 27 cabang dan 111 ranting se-Banyuwangi. Hadir pula Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Siti Dalilah Chandra, Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi Mukhlis Lahuddin, serta Ketua PD Aisyiyah Banyuwangi Laili Dwi Damayanti.
Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasinya. “Aisyiyah adalah mitra penting Pemkab. Kontribusinya nyata, mulai dari pendidikan, keluarga, hingga pemberdayaan ekonomi,” ujar Bupati Ipuk.
Laili Dwi Damayanti menegaskan bahwa GLHA bukan sekadar gerakan menanam, tapi gerakan membangun kemandirian. Ia juga memperkenalkan BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga) —program yang membantu perempuan mengembangkan usaha rumahan dengan pendampingan dan pelatihan.
“BUEKA ini mendorong perempuan berdaya secara ekonomi. Banyak kader kami kini mandiri dan bahkan membuka lapangan kerja,” ungkap Laili.
Selain ekonomi dan pangan, Aisyiyah juga aktif di bidang pendidikan. Saat ini, Aisyiyah Banyuwangi mengelola 36 TK dan 15 Kelompok Bermain yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
Milad ke-108 Aisyiyah berlangsung semarak dan penuh semangat. Berbagai penampilan seni—termasuk tari tradisional dan paduan suara dari Ikatan Pemuda Muhammadiyah—menghidupkan suasana, menandai semangat kolaborasi dan pengabdian yang tak pernah padam.//////
