Layanan Publik Tanpa Ribet, Bupati Ipuk Resmikan Banyuwangi One ID

by -30 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Urusan layanan publik di Banyuwangi kini jadi lebih simpel. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani resmi meluncurkan Banyuwangi One ID, sistem canggih yang memungkinkan warga mengakses berbagai layanan cukup dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) melalui aplikasi Smart Kampung.

Tanpa ribet unggah dokumen, pengurusan administrasi seperti KTP hilang hingga surat kematian kini bisa dilakukan hanya lewat satu sentuhan—cukup masukkan NIK, semua beres.

“Ini bentuk nyata komitmen kami agar warga merasakan layanan yang cepat, mudah, dan efisien,” ujar Ipuk dalam peluncuran di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Jumat (23/5/2025).

Menurut Ipuk, inovasi ini tidak hanya menyederhanakan proses birokrasi, tapi juga memperkuat tata kelola berbasis data yang akurat. Data yang rapi dan presisi, katanya, adalah kunci dari pelayanan publik yang tepat sasaran.

“Kalau datanya berantakan, layanannya ikut kacau. Mulai dari bantuan sosial yang meleset sasaran sampai pengurusan administrasi yang makan waktu. Dengan sistem ini, kami terdorong membenahi manajemen data secara menyeluruh,” jelasnya.

Efektivitas sistem ini langsung terasa. Pengurusan KTP baru atau KTP hilang yang dulunya perlu tujuh dokumen, kini hanya satu. Pencatatan kematian yang semula butuh sembilan dokumen, kini cukup dua.

Tak hanya soal adminduk, Banyuwangi One ID juga terintegrasi dengan layanan pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, hingga kepegawaian ASN.

“Pelan-pelan semua layanan publik akan kami hubungkan ke sistem ini. Intinya, kami ingin warga tak lagi dipusingkan urusan berkas,” imbuh Ipuk.

Apresiasi pun datang dari Plt Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah Kementerian PAN-RB, Cahyono Tri Birowo, yang hadir secara daring. Ia menyebut Banyuwangi tak hanya mendigitalisasi layanan, tapi juga berhasil mengubah cara pikir birokrasi dalam melayani.

“Ini bukan sekadar ubah sistem, tapi ubah budaya kerja. Inilah esensi transformasi digital,” puji Cahyono.

Ia menambahkan, pola yang diterapkan Banyuwangi ini akan menjadi bahan kajian untuk direplikasi di tingkat nasional.//////

iklan warung gazebo