Letkol Puji juga menambahkan bahwa sinergi dengan masyarakat adalah kunci keberhasilan pelestarian lingkungan. Menurutnya, partisipasi masyarakat lokal seperti para penggiat konservasi di Bangsring menjadi contoh bahwa keberlanjutan lingkungan membutuhkan keterlibatan semua pihak.
Dalam kegiatan ini, sekitar 60 personel KOPASKA dari tiga satuan (KOPASKA I Jakarta, KOPASKA II Surabaya, dan KOPASKA III Sorong) turut serta. Latihan militer yang berlangsung sejak 8 hingga 19 Mei 2025 ini juga melibatkan dukungan penuh dari sekitar 100 personel Lanal Banyuwangi dalam hal logistik, akomodasi, serta pengamanan wilayah latihan.
Penanaman terumbu karang dilakukan di titik-titik strategis perairan Bangsring yang sebelumnya mengalami kerusakan. Meski kondisi arus laut di kawasan Selat Bali cukup kuat, prajurit KOPASKA tetap semangat menjalankan tugas konservasi sebagai bagian dari tanggung jawab mereka sebagai penjaga kedaulatan laut.
“Sebagaimana motto kami, Tanhana Wighnayaning Sira—tidak ada rintangan yang tidak bisa diatasi. Dengan semangat Jalaswêva Jayamahe, kami hadir untuk menjaga, melindungi, sekaligus memulihkan laut kita,” tegas Laksma Monang.
Di akhir kegiatan, apresiasi diberikan kepada masyarakat Bangsring, khususnya para pelaku konservasi seperti Haji Ikhwan, yang selama bertahun-tahun berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan bawah laut.
Danlanal Banyuwangi berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di satu titik saja, tetapi terus berlanjut dan menjadi agenda rutin yang menyatukan kekuatan TNI AL dan masyarakat dalam menjaga laut sebagai warisan bangsa.//////