Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Padhang Ulanan sebagai upaya pelestarian budaya lokal, dengan melibatkan ribuan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan. Festival yang berlangsung rutin setiap bulan ini menjadi sarana mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni tradisional Banyuwangi.
Kegiatan yang digelar secara bergiliran di seluruh kecamatan ini menampilkan beragam kesenian khas daerah. Pada Sabtu (17/5/2025), ratusan pelajar TK, SD, SMP, dan SMA tampil di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Mereka mempersembahkan berbagai atraksi seni, seperti tari Gandrung Marsan, tari Niskala Seblang, wayang kulit, sandiwara rakyat, hingga syair tradisional Osing.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah pembacaan naskah kuno “Mocoan Pacul Goang” atau Lontar Yusuf, yang dikemas dengan fragmen bernuansa komedi dan sarat pesan moral.
“Festival ini kami gelar sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan kesenian dan budaya daerah. Anak-anak muda kami libatkan agar mereka mempelajari dan mencintai seni budaya lokal,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (18/5/2025).
Festival yang berlangsung sejak pagi hingga petang ini tak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga. Penampilan para pelajar disaksikan oleh ribuan penonton, termasuk para orang tua yang memberikan dukungan penuh.
“Senang sekali diberi panggung bagus untuk bisa tampil di hadapan orang-orang. Hobi saya memang menari, semoga kelak besar tetap bisa menekuni seni tari,” ungkap salah satu peserta, Siva Nadia Putri.
Sementara itu, antusiasme juga datang dari para orang tua. “Melihat bakat anak saya tersalurkan ini bikin kami bangga. Ini juga ajang menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak,” kata Jumenah, salah satu wali murid.
Bupati Ipuk menambahkan, Festival Padhang Ulanan akan digelar hingga akhir tahun dengan tema berbeda di setiap kecamatan, menyesuaikan dengan akar budaya setempat. Ia berharap, kegiatan ini mampu melahirkan talenta-talenta seni baru yang kelak menjadi penerus budaya Banyuwangi.
Selama ini, Banyuwangi dikenal konsisten menghadirkan berbagai atraksi seni dan budaya, seperti Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Gandrung Sewu, dan Festival Band Pelajar, sebagai upaya menjaga eksistensi budaya sekaligus mewadahi potensi generasi muda.