Jember,Seblang.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi musim kemarau tahun 2025 untuk berbagai wilayah di Indonesia. Sebanyak 403 Zona Musim (ZOM), atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia, diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada periode April hingga Juni 2025.
BMKG memprediksi bahwa wilayah-wilayah berikut akan memasuki musim kemarau pada periode April hingga Juni 2025:
- Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur: Wilayah ini diperkirakan mengalami kemarau lebih awal dibanding wilayah lainnya.
- Sumatera Selatan: Sebagian besar wilayah diprediksi akan memasuki musim kemarau pada dasarian I dan II Juni 2025. Namun, sebagian daerah seperti Ogan Komering Ilir (OKI) diperkirakan memasuki musim kemarau lebih awal pada dasarian I Mei 2025.
- Jawa Timur: Sebanyak 38 ZOM (51,4%) diprediksi memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2025, dan 30 ZOM (40,5%) pada bulan Juni 2025.
- Bali: Awal musim kemarau 2025 pada 20 ZOM di Bali diprediksi berkisar pada bulan April hingga Mei 2025.
- Kalimantan Selatan: Awal musim kemarau diprediksi mulai terjadi antara Mei hingga Agustus 2025, dengan wilayah paling barat diperkirakan mengalami kemarau lebih awal.
Puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Juni hingga Agustus 2025. Wilayah-wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi risiko yang dapat muncul selama musim kemarau, seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta gangguan pada sektor pertanian dan ketersediaan air bersih. Masyarakat juga disarankan untuk memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
