Banyuwangi, seblang.com – Lolos Babak 32 Besar Grup X Liga 4 Nasional, manajemen Persewangi Banyuwangi berupaya maksimal menjalin komunikasi dengan pengurus PSSI dan stakeholder terkait untuk menjadi tuan rumah. Namun upaya tersebut tidak berhasil karena terkendala kurangnya fasilitas stadion dan pendukung lain sesuai standar yang ditetapkan.
Presiden Klub Persewangi, Handoko, melalui Humas Persewangi Rudi H. Latif meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, Banyuwangi khususnya pecinta dan penggemar sepkabola karena upaya maksimal manajemen baik secara formal administratif maupun lobby agar bisa menjadi tuan rumah di Stadion Diponegoro akhirnya gagal, karena keterbatasan fasilitas yang ada di Banyuwangi
Menurut Rudi, dalam babak 32 besar di Grup X Liga Nasional 2024/2025, tim Persewangi satu grup dengan tim Persikabumi Sukabumi, PS Peureulak Raya Aceh, dan Persebata Lembata NTT. Pertandingan digelar di Stadion Kompyang Sujana Denpasar Bali, pada 30 April – 4 Mei 2025.
Adapun jadwal laga yang harus dijalani Laskar Blambangan adalah pertama pada Rabu, 30 April 2025 (19.00), tim Persewangi vs PS Peureulak Raya Aceh. Pertandingan kedua pada Jumat, 2 Mei 2025 (19.00) Persebata Lembata NTT lawan Persewangi. Kemudian laga pamungkas pada Minggu, 4 Mei 2025 (15.00) Persewangi Banyuwangi akan berhadapan dengan Persikabumi Kabupaten Sukabumi.
“Manajemen mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat Banyuwangi, karena upaya maksimal manajemen baik secara formal administratif maupun lobby agar bisa menjadi tuan rumah di Stadion Diponegoro akhirnya gagal, karena keterbatasan fasilitas yang ada di Banyuwangi,” ujar Rudi melalui pesan WhatsApp (WA) pada Minggu (27/4/2025).
Lebih lanjut dia menambahkan dalam upaya menjunjung tinggi sportifitas dan fair play sesuai dengan aturan PSSI maka pertandingan ketiga harus diselenggarakan bersamaan untuk menghindari pengaturan hasil pertandingan, karenanya membutuhkan adanya dua stadion atau minimal lapangan yang layak sebagaimana standar Liga 4 PSSI.
Tokoh asal Kecamatan Genteng tersebut menyatakan di Banyuwangi hanya ada Stadion Diponegoro saja yang dinilai memenuhi standar yang ditetapkan PSSI. Lapangan Bimasakti Wongsorejo yang pada babak regional bisa digunakan, tetapi dalam putaran nasional dinyatakan tidak layak.