Malang, Seblang.com – Usai pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Malang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) menggelar halal bihalal bersama Bupati Malang beserta jajaran, Sabtu (26/4/2025) di Gedung PCNU Pakisaji. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, saling memaafkan, dan konsolidasi internal, seperti disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili.
KH Hamim atau akrab disapa Gus Hamim menjelaskan, halal bihalal ini bertujuan mempererat hubungan antara keluarga besar PCNU dan Pemerintah Kabupaten Malang pasca-Pilkada, di mana sejumlah kader NU turut maju sebagai calon bupati maupun wakil bupati.
“Pada Pilkada ini, banyak pengurus NU yang mencalonkan diri. Tentu pilihan kader-kader NU pun beragam. Maka dari itu, melalui halal bihalal ini, kita saling memaafkan dan memperkuat kembali persatuan untuk membangun Kabupaten Malang,” ujar Gus Hamim.
Ia menegaskan pentingnya menghilangkan sekat-sekat yang sempat muncul akibat perbedaan pilihan politik, demi menjaga soliditas dan kontribusi bersama dalam pembangunan daerah.
Selain halal bihalal, PCNU juga mensosialisasikan program percepatan sertifikasi wakaf melalui Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU). Menurut Gus Hamim, jumlah wakaf yang sudah bersertifikat di bawah naungan NU di Jawa Timur mencapai hampir 4.000 sertifikat, menjadikannya yang terbesar di tingkat nasional.
“Kalau terbesar di Jawa Timur, berarti juga terbesar secara nasional. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.000-an masih dalam bentuk Akta Ikrar Wakaf (AIW),” bebernya.
Gus Hamim meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempercepat proses konversi AIW menjadi sertifikat resmi. Ia berharap seluruh sertifikasi dapat rampung pada tahun 2025.
“Makanya BPN kita dorong untuk memaksimalkan percepatan. Ini sudah menjadi perhatian dari pusat hingga daerah, bahkan menjadi prioritas arahan Presiden. Targetnya, tahun ini harus selesai, kalau pun masih ada, tahun depan harus rampung,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Hamim juga menegaskan komitmen PCNU untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malang. Menurutnya, program tersebut harus dilakukan secara kolaboratif antara PCNU dan Pemerintah Kabupaten Malang.
“Kita berkolaborasi dengan Pemkab Malang. NU berkomitmen membantu mengatasi kemiskinan ekstrem, karena ini merupakan PR bersama,” pungkas Gus Hamim.