Madiun, seblang.com – Perusahaan air minum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun bermerek YOIKI harus lebih selektif lagi dalam mengolah air minum dalam kemasan. Pasalnya, meskipun massa expired masih pada tahun 2027 mendatang, konsumen mendapati gelembung kotoran menyerupai gel dalam air minum kemasan gelas yang ia beli.
Qurniawan Cahyo (27) tahun mengungkap, jika dalam kegiatan berbagi takjil yang akan ia selenggarakan bersama rekan kerjanya itu terkejut melihat air kemasan gelas yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemkab Madiun kotor dan timbul gel dalam kemasan.
“Sebelumnya saya mereview produk yang akan kita jadikan menu bagi takjil sebagai dokumentasi, dan pada saat itu kita memakai produk YOIKI yang kita beli di salah satu toko yang ada di Caruban. Expirednya masih lama Namun saat kita buka, kita menemukan air dalam keadaan kotor kayak ada gumpalan gel gitu di dalamnya,” ungkap narasumber pada seblang.com.
Dwipa Pramaditya Kabag Pengembangan Usaha PDAM saat dikonfirmasi menjelaskan, jika hal itu sudah lumprah ditemukan diberbagai air minum kemasan. Pun demikian, menurutnya kotoran menyerupai gel tersebut tidak berbahaya jika dikonsumsi karena munculnya gel tersebut biasanya beberapa bulan setelah beredar.
“Kami sudah melakukan riset dan study banding di beberapa perusahaan air minum yang sudah berjalan. Rata-rata perusahaan sering mengalami permasalahan yang sama. Namun itu tidak bahaya jika dikonsumsi, karena munculnya gel itu beberapa bulan setelah diedarkan., terang Dwipa.
Dalam hal lain, pemerhati makanan dan minuman Arman Saputro memberikan keterangan berbeda, jika sebuah produk yang berlisensi dan diakui Negara harus steril dari jenis kotoran apapun, baik itu padat maupun cair. Karena, sebuah produk yang memiliki izin edar tidak sesuai (red-atau kotor) itu harus dipertanyalan cara produksi dan alatnya,apakah tidak dilakukan pengawasan atau bagaimana.
“Sebuah produk yang berlisensi dan dikonsumsi masyarakat ya harus benar-benar steril dong, perusahaan tidak boleh hanya sekedar omon-omon jika ada sebuah kotoran dalam produknya itu tidak berbahaya, coba pengusaha itu disuruh minum, mau apa tidak. Karena usaha yang bersentuhan langsung dengan masyarakat itu sangat menjadi perhatian apalagi tentang makanan dan minuman,itu sangat diperhatikan seharusnya,” katanya sambil menjelaskan.
Lebih lanjut disampaikan, menurutnya YOIKI harus segera mengevaluasi agar produk yang saat ini sudah masuk pasar dagang di Kabupaten Madiun tetap dipercaya konsumen. Jangan sampai hanya masalah itu konsumen tidak lagi percaya terhadap produk putra daerah. Dan ini bahaya.
“YOIKI terutamanya PDAM harus segera melakukan evaluasi dan sosialisasi, agar kejadian serupa tidak lagi terulang. Kan sayang, produk YOIKI sudah masuk pasar dagang di Kabupaten Madiun harus keos hanya masalah kotoran dalan air,” sarannya melalui media.
Meskipun menurut perusahaan tidak berbahaya, pihak perusahaan sudah menarik kembali air minum kemasan gelas yang sudah beredar itu dari agen-agen setelah mendapat informasi air yang diedarkan kotor.////////