Mojokerto, seblang.com – Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar Mojotirto Festival dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang diselenggarakan pada Sabtu, 22 Maret 2025, bertempat di kawasan Sungai Ngotok Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajurit Kulon.
Festival ini menjadi agenda tahunan sebagai ungkapan rasa syukur atas keberlimpahan air serta penghormatan terhadap air sebagai sumber kehidupan manusia.
Jembatan Rejoto dipilih sebagai lokasi acara karena aliran Sungai Ngotok yang memiliki nilai historis serta bagian dari Proyek Strategis Nasional Wisata Taman Bahari Mojopahit, yang diharapkan menjadi ikon wisata berbasis budaya dan sejarah di Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau Ning lIta, menyampaikan bahwa Mojotirto Festival bukan sekedar perayaan budaya, tetapi juga ajakan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, khususnya sumber daya air.
“Festival ini merupakan wujud nyata komitmen kita dalam menjaga keseimbangan alam dan menghormati air sebagai sumber kehidupan. Melalui kegiatan ini, kami berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian air semakin meningkat,” jelasnya (23/3/2025).
Sedangkan, rangkaian kegiatan
Mojotirto Festival tahun ini, menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang menggabungkan unsur budaya dan tradisi. Diantaranya, pertama adalah bazar UMKM yang menampilkan beragam produk kuliner khas Kota Mojokerto, untuk mendukung pengembangan pelaku ekonomi kreatif.
Kedua, prosesi Umbul Dungo Tirta Amerta yang merupakan upacara doa bersama sebagai simbol harapan, agar air yang berlimpah menjadi berkah bagi masyarakat dan tidak menjadi bencana.
Ketiga, pertunjukan budaya dan seni tradisional yang menampilkan kesenian daerah yang mencerminkan kekayaan budaya Kota Mojokerto.
Keempat, buka puasa bersama sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang hadir, panitia telah menyediakan kupon yang dapat ditukarkan untuk buka puasa bersama di kawasan Jembatan Rejoto.
Sedangkan, makna Umbul Dungo Tirta Amerta merupakan prosesi inti dari Mojotirto Festival. Dalam bahasa Jawa, Umbul berarti memanjatkan, Dungo berarti doa, Tirta berarti air, dan amerta berarti kehidupan. Secara lengkap, prosesi ini dimaknai sebagai doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia air yang menjadi unsur penting dalam kehidupan manusia.
Dengan adanya festival ini, Pemerintah Kota Mojokerto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semakin peduli terhadap sumber daya air dan menjaga ekosistem sungai agar tetap bersih dan lestari.(rahmat).
Teks foto : Saat prosesi kegiatan