
Selain membakar ban bekas dan melempar petasan ke dalam gedung DPRD Kota Malang, massa aksi juga melakukan aksi corat-coret di tembok gedung dewan dengan tagar #ArekMalangSiapPerang.
Menanggapi insiden ini, Rimzah menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. “Kami siap menerima usulan dan membangun narasi bersama. Jika ada aksi susulan, kami terbuka untuk berdialog, karena prinsipnya aspirasi harus disampaikan dengan cara yang baik dan tidak merugikan pihak lain,” tandasnya.