Madiun, seblang.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Madiun selama 3 jam merendam ratusan rumah di Desa Sidomulyo, Ngadirejo dan Plumpung yang ada di Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun pada Sabtu (15/03/2025) petang.
Air mulai naik sekitar pukul 19.30 WIB ketika warga melaksanakan sholat tarawih. Banjir yang melanda wilayah tersebut berasal dari luapan waduk Dawuhan yang berada di Desa Sidomulyo.
Heri Kurniawan Camat Wonoasri menerangkan, jika wilayahnya diguyur hujan sejak pukul 16.00 – 20.00 WIB. Sehingga, debit air yang berada di waduk Dawuhan tidak mampu menampung air dan meluber hingga ke tiga desa yang ada di Kecamatan Wonoasri.
“Hujan di wilayah Wonoasri memang sejak pukul 4 sore hingga 8 malam, debit air yang berada di waduk Dawuhan tidak mampu menampung kapasitas sehingga meluber hingga ke tiga desa yang ada di Kecamatan Wonoasri,” terang Camat pada seblang.com.
Lebih lanjut, tiga desa yang terdampak banjir semua parah, namun desa Sidomulyo merupakan desa terparah dari lainya. Kalau wilayah desa Ngadirejo sudah menjadi langganan setiap tahun.
“Desa yang parah diterjang banjir kali ini yakni desa Sidomulyo, kalau desa Ngadirejo memang sudah menjadi langganan setiap tahunya,” tambah Camat.
Sementara itu, Arman warga desa Sidomulyo mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terparah dari yang pernah terjadi, dan air masuk kerumah hinga lutut orang dewasa.
“Banjir ini merupakan banjir terparah dari yang sebelum-sebelumnya dan ini merupakan banjir terbesar dan air masuk kerumah hingga lutut orang dewasa,” akunya malam hari.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun ratusan rumah terendam air akibat banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Wonoasri hingga pukul 12 malam. Hingga berita ini ditayangkan, BPBD Kabupaten Madiun masih melakukan pendataan.
