Akibat Efisiensi Anggaran Pemulangan Jenazah TKI Jember Sempat Terkendala, Apa Solusinya?

by -98 Views
Wartawan: Nur Imatus Safitri
Editor: Herry W. Sulaksono

Jember, seblang.com – Jenazah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Mahfud (47) asal Dusun Kebon Sadeng, Desa Kemuningsari Kidul, Jenggawah, Jember mengalami kendala gara-gara efisiensi anggaran, saat proses pemulangan jenazah.

Disampaikan oleh anak laki-laki TKI tersebut, Ahmad Zaenuri (31) mengatakan untuk pemulangan jenazah bapaknya sempat tertunda hingga dua hari.

“Itu kendalanya, juga sempat tertunda waktu selama dua hari. Kendalanya itu waktu pemulangan dari jadwal penerbangan dari Malaysia ke Indonesia,” kata Zaenuri saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Jember, Kamis (20/2/2025).

Terkait persoalan ini, kata Zaenuri, pihak keluarga hanya memiliki harapan bapaknya dapat pulang untuk dimakamkan dengan layak. Pasalnya terkait penyebab kematian, ungkapnya, pihak keluarga hanya mendapat informasi jika TKI tersebut meninggal karena kecelakaan kerja.

“Bapak bekerja di Perak, Malaysia selama dua tahun lebih. Ibu saya juga kerja di Malaysia. Kalau penyebab kematian infonya karena kecelakaan kerja, tapi kalau kronologi saya tidak tahu,” ucapnya.

“Kami hanya punya harapan bapak cepat pulang. Alhamdulillah kemudian terbantu oleh Disnaker Provinsi Jatim dan dari Anggota DPRD Provinsi Jatim. Kemudian juga selalu diinfo perkembangan pemulangan jenazah ini oleh Bu Kades itu,” sambungnya.

Terkait persoalan pemulangan jenazah TKI itu, juga dibenarkan oleh UPT P2TK Disnaker Trans Provinsi Jatim. Kata Kepala Seksi Perlindungan Pemberdayaan dan Kelembagaan Penempatan UPT P2TK Disnaker Trans Provinsi Jatim, RR. Nurul Hidayati yang membantu proses pemulangan jenazah.

Pihaknya mengakui, sempat mengalami kesulitan untuk proses pemulangan jenazah. Karena dampak adanya efisiensi anggaran.

“Jadi karena adanya instruksi bapak presiden itu. Terkait kegiatan perjalanan ke luar kota ataupun dalam kota ataupun kegiatan yang memang membutuhkan suatu anggaran banyak, harus dikurangi atau paling tidak ditekan. Supaya tidak terjadi pengeluaran anggaran yang begitu besar,” kata Nurul.

Namun demikian, dengan adanya kendala itu. Pihaknya, kata Nurul, kemudian memutar otak untuk upaya menolong masyarakat. Terlebih setelah adanya koordinasi yang dilakukan dengan Anggota DPRD Provinsi Jatim Eko Yunianto, NGO Migrant Care, dan relawan kemanusiaan Ben Seromben Indonesia di Jember.

“Jadi kronologinya begini, kebetulan anggaran kami terkait dengan PMIB (Pekerja Migran Indonesia Bermasalah), itu memang ada anggaran tapi tidak begitu banyak. Karena banyaknya terkait dengan permintaan untuk fasilitasi (pemulangan jenazah TKI), baik itu dari Kabupaten Jember, Ponorogo, terutama wilayah Jawa Timur,” ujarnya.

“Karena anggaran kami sudah menipis atau tidak bisa memfasilitasi kedua jenazah tersebut, akhirnya saya menyampaikan (kendala ini) kepada pimpinan. Disarankan, untuk disampaikan ke Disnaker Jember. Bukannya kami menolak, tapi karena anggaran kami memang sudah hampir habis, kami tidak bisa memfasilitasi,” sambungnya menjelaskan.

Selanjutnya dilakukan koordinasi tersebut, kata Nurul, proses pemulangan jenazah TKI asal Jember ini pun dapat terlaksana.

“Karena ini adalah pesan dari Pak Kadis, dan Pak Kadis sudah mendapatkan mandat dari Dewan. Mungkin Dewan itu sudah dihubungi oleh sejumlah relawan, supaya difasilitasi. Akhirnya dilakukan pengiriman jenazah ini. Kan ada dua jenazah nih, tanggal 19 (Februari), yang satu informasinya dari itu diwakili, difasilitasi oleh Ormas kalau tidak salah,” ucapnya.

Dengan persoalan efisiensi anggaran itu, lebih lanjut kata Nurul, kemudian dilakukan upaya untuk menyikapi persoalan terkait pemulangan jenazah TKI di wilayah Jawa Timur.

iklan warung gazebo