Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan diskusi dengan guru dan kepala sekolah tentang jenis-jenis materi yang akan digunakan dalam uji coba kegiatan tersebut.
“Hasilnya yaitu terdapat 3 jenis materi berupa cerita rakyat dari buku-buku cerita bergambar dengan tiga bahasa. Yakni Indonesia, Inggris, dan Mandarin, video dari kanal Youtube, dan aplikasi telepon seluler,” paparnya.
“Pada tahap uji coba dosen dibantu oleh mahasiswa untuk mengenalkan materi buku cerita bergambar dengan bahasa Inggris. Serta, mengenalkan sedikit materi bahasa Mandarin kepada siswa kelas 8 yang berjumlah 34 orang, yang telah terpilih dengan sosialisasi program kegiatan ekstrakurikuler ini,” sambungnya menjelaskan.
Setelah dilakukan uji coba dari kegiatan tersebut, ada beberapa poin positif dari siswa-siswi di SMP 14 Jember. “Yakni, selama kegiatan berlangsung, siswa sangat antusias dengan materi buku cerita bergambar dengan tiga bahasa,” ungkapnya.
“Namun demikian, ada juga kendala-kendala yang dihadapi mereka. Seperti siswa SMP belum diperbolehkan menggunakan telepon seluler selama proses pembelajaran, sehingga berbagai aplikasi yang telah disiapkan oleh tim kelompok pengabdian masyarakat belum dapat dilaksanakan,” sambungnya.
Titik menambahkan, dari kegiatan tersebut Tim Pengabdian Politeknik Jember melakukan diskusi bersama dengan guru dan kepala sekolah di SMP 14 Jember.
“Karena ini juga untuk keberlanjutan kegiatan tersebut dengan harapan ekstrakurikuler English Club dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Karena hal ini yang merupakan salah satu kemampuan penting di era globalisasi agar siswa dapat bisa berprestasi untuk sekolah, khususnya di SMP 14 Jember,” tutupnya.