Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, gerakan ini merupakan wujud gotong royong lintas stakeholder untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Data BPS menunjukkan angka kemiskinan Banyuwangi tahun 2024 mencapai titik terendah sepanjang sejarah di angka 6,54 persen.
“Program ini hadir di momentum yang tepat, saat bantuan sosial pemerintah belum tersalurkan di awal tahun. Selain sembako, kami juga melakukan pendampingan dan pemantauan kondisi penerima bantuan melalui aplikasi Smart Kampung,” jelas Ipuk.
Pemantauan tersebut mencakup aspek sosial, kesehatan, hingga akses pendidikan. Data real-time yang terkumpul akan menjadi dasar evaluasi dan perencanaan program pengentasan kemiskinan selanjutnya.
Gerakan Banyuwangi Berbagi melibatkan berbagai elemen mulai dari TNI, Polri, instansi vertikal, BUMN, BUMD, organisasi profesi, hingga pengusaha lokal. Setiap pihak mendapatkan pembagian wilayah sasaran yang jelas untuk memastikan bantuan tersalurkan secara tepat sasaran dan merata.