Generasi Z Banyuwangi Bantah Stereotip ‘Petani Kurang Keren’, Sukses Gabungkan Teknologi dan Pertanian

by -9 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Stereotip bahwa bertani adalah profesi yang tidak menarik bagi anak muda terbantahkan di Banyuwangi. Melalui program Jagoan Tani, ratusan generasi muda berhasil mengubah citra pertanian dengan mengadopsi teknologi modern dalam kegiatan bertani mereka.

“Pertanian bukan lagi soal cangkul dan sawah berlumpur. Kami menggunakan drone untuk memupuk dan platform digital untuk pemasaran,” kata Ahmad Maulana, Ketua Koperasi Petani Milenial “Jenggirat Tangi Banyuwangi Nusantara” saat menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Senin (3/2/2025).



Kesuksesan ini terlihat dari berkembangnya Koperasi Petani Milenial yang kini beranggotakan 170 orang dengan rata-rata usia di bawah 40 tahun. Para petani muda ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga mengembangkan produk olahan bernilai tambah seperti sale buah naga dan keripik.

 

Menko Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi inovasi ini dan meminta Banyuwangi menjadi mentor bagi daerah lain. “Program ini perlu ditularkan agar petani-petani muda tumbuh di banyak daerah,” ujarnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa program Jagoan Tani yang digagas sejak 2021 ini merupakan bentuk komitmen pemkab dalam regenerasi petani. “Kami mendorong anak muda masuk ke sektor pertanian karena mereka adalah tulang punggung ketahanan pangan masa depan,” tegasnya.

Program ini sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di sektor pertanian. Keberhasilan petani muda Banyuwangi membuktikan bahwa pertanian dan teknologi bisa berjalan beriringan, menciptakan peluang baru yang menarik bagi generasi muda. (*)

iklan warung gazebo

No More Posts Available.

No more pages to load.