Situbondo, Seblang.com – Demam Kholid, nelayan kritis asal Banten, tak hanya melanda masyarakat pesisir. Gaya khas Kholid yang kerap mengenakan sarung diselendangkan di pundak, mirip dengan adat Adeng Sandeng Sarong di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat.
Adat Adeng Sandeng Sarong, yang kental dengan nilai-nilai budaya dan tradisi, memang menjadi ciri khas masyarakat Desa Olean, khususnya di dusun KK26. Warga di sana kerap terlihat mengenakan sarung dengan cara yang sama seperti Kholid.

“Melihat gaya berpakaian Kholid yang mirip dengan warga adat KK26, banyak yang berspekulasi bahwa mungkin saja ia memiliki hubungan keluarga dengan warga di sini,” ujar Mustawan, salah seorang warga Desa Olean, Sabtu, (25/1/2025).
“Apalagi, tradisi Adeng Sandeng Sarong ini cukup unik dan khas. Jarang kita temui di daerah lain,” tambahnya.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata dugaan tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya. Meskipun memiliki kesamaan dalam hal pakaian, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Kholid memiliki hubungan darah dengan warga Desa Olean.
“Kami belum menemukan data yang akurat mengenai asal-usul keluarga Kholid di Desa Kami. Bisa jadi, kemiripan gaya berpakaian ini hanya kebetulan semata,” jelas Ansori Kepala Desa Olean.