Banyuwangi, Seblang.com – Keberadaan pagar batu yang menjulang tinggi mengelilingi kawasan pesisir pantai timur Hotel Dialoog Banyuwangi menjadi sorotan masyarakat. Struktur yang disebut sebagai breakwater ini dinilai mengganggu aktivitas nelayan maupun warga setempat dan memicu dampak lingkungan serius.
Menurut Plt Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, pihaknya tidak mengetahui siapa yang membangun pagar tersebut. “Itu namanya breakwater, berfungsi untuk menangkap pasir dan mencegah abrasi. Siapa yang membangun, kami tidak tahu,” tegasnya, Kamis (23/1/2024).
Sementara itu, para nelayan setempat mengeluhkan dampak langsung dari pagar batu tersebut. Salah satu nelayan, R (73), warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, menyebut bahwa akses mereka mencari kerang kini terhambat. “Dulu kami cukup berjalan di pinggir pantai untuk mencari kerang remis, sekarang harus pakai sampan atau memutar lewat jalan darat,” keluhnya.
Selain itu, pagar batu yang menjorok ke laut juga menghilangkan tempat parkir perahu para nelayan di pesisir pantai. “Pantai ini milik umum, bukan hotel,” tegas R.
Dampak lingkungan juga menjadi persoalan. Pagar batu yang menjorok puluhan meter ke laut menyebabkan abrasi parah di lahan warga di sebelahnya. “Lahan di utara pagar ini tergerus hingga beberapa meter,” ungkap R.
Saat dikonfirmasi, pihak Hotel Dialoog Banyuwangi terkesan enggan memberikan tanggapan. “Jika ingin konfirmasi, bersurat dulu, nanti akan dijawab oleh pihak hotel,” ujar resepsionis hotel menyampaikan pesan dari atasannya.//////