Kontroversi Pelatihan Pemandu Karaoke di Banyuwangi, Bupati: Banyak Sektor Lain yang Lebih Penting

by -137 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Program pelatihan dan sertifikasi pemandu karaoke (Lady Companion/LC) yang digelar Badan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi menuai kritik keras dari Bupati Ipuk Fiestiandani. Program yang telah melatih 16 pemandu karaoke pada November 2024 ini dinilai kurang tepat sasaran.

“Program ini hanya dimanfaatkan segelintir pihak tertentu, padahal masih banyak sektor lain yang lebih membutuhkan pelatihan dan sertifikasi,” ungkap Ipuk saat diwawancarai, Rabu (22/1/2025).





Bupati menegaskan bahwa BPVP seharusnya memprioritaskan pelatihan untuk sektor UMKM, salon, sablon, tata boga, dan berbagai bidang produktif lainnya yang dapat menciptakan lapangan kerja berkelanjutan di Banyuwangi.

Kritik juga dilontarkan terkait minimnya koordinasi antara BPVP dengan pemerintah daerah. “Seharusnya ada koordinasi terlebih dahulu dengan pemda. Kami bisa memberikan usulan, dukungan, bahkan memfasilitasi peserta untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak,” tegas Ipuk.

Hingga saat ini, BPVP Banyuwangi belum memberikan klarifikasi resmi mengenai pelatihan tersebut. “Mereka hanya menyampaikan bahwa BPVP berperan sebagai fasilitator dari permintaan pihak ketiga,” jelas Ipuk.

Sebelumnya, Kepala BPVP Banyuwangi Arsad menyatakan program ini bertujuan memberikan legitimasi dan meningkatkan profesionalisme pemandu karaoke. Pelatihan yang mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 369 Tahun 2013 ini mencakup materi teknik memandu lagu, etika menyambut tamu, pengetahuan musik, adaptasi sosial, dan manajemen konflik.

Program ini merupakan bagian dari tailor-made training BPVP Banyuwangi yang dilaksanakan di lokasi kerja. Peserta akan menerima dua sertifikat yang diakui secara nasional, dengan sertifikat kompetensi masih dalam proses penerbitan.



iklan warung gazebo